Kronologi Penangkapan Akil Mochtar Versi Ajudan

Ajudan Akil Mochtar mengatakan, Akil keluar rumah setelah KPK melakukan penangkapan terhadap kedua tamunya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Okt 2013, 02:09 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar tersandung kasus dugaan suap. Akil terkena operasi tangkap tangan KPK di rumah dinasnya di Jalan Widiya Chandara, Jakarta Selatan Rabu 2 Oktober. Ajudan Akil, Ipda Kasno pun melihat peristiwa itu.

Ipda Kasno mengatakan, saat itu Akil pulang dari Gedung MK sekitar pukul 20.15 WIB. Seperti biasanya, dirinya duduk di kursi depan sedangkan Akil berada di kabin belakang mobil dinas RI 9 itu. 1 unit Brigade Mobil dan Nissan Xtrail juga sudah siap mengawal di depan dan belakang mobil dinas.

"Sekitar pukul 20.30 WIB tiba di rumah dinas. Saya turun dan membukakan pintu. Pak Akil kemudian masuk ke rumah," katanya dalam sidang MKH MK, Selasa (8/10/2013) malam.

Setelah itu, kata Kasno, Akil menuju dapur dan makan malam bersama para ajudan lainnya. Lalu pada pukul 21.00 WIB, 2 tamu datang. Satu perempuan, satu lainnya laki-laki. Petugas kemudian masuk memberi tahu Akil bahwa ada tamu yang menunggu. Kedua tamu itu kemudian menuggu di teras rumah.

"Tak lama kemudian, tidak sampai 5 menit petugas KPK datang menghampiri tamu itu. Setelah itu Pak Akil baru keluar dari rumah," ungkap ajudan yang baru bekerja selama 5 bulan itu.

Setelah itu, Akil dan kedua tamunya itu dibawa petugas meninggalkan rumah. Saat itu, kata Kasno, tidak ada yang bisa diperbuatnya. Sebab, petugas KPK meminta semua orang yang ada di situ menghentikan sementara aktivitasnya. "Saya sudah enggak bisa mikir. Jadi saya ikutin saja apa kata KPK," ujarnya.

Selang 2 jam kemudian, KPK kembali mendatangi. Mereka melakukan penggeledahan di sejumlah tempat salah satunya di kamar Akil. Dari penggeledahan itu, KPK mendapatkan tas dan dimasukkan ke mobil dinas Akil. "Saat itu, saya diminta menjadi saksi dalam penggeledahan itu. Saya lihat KPK bawa tas, terus dimasukkan ke mobil. Setelah itu mobil disegel," ucapnya.

Kala itu, lanjut Kasno, dirinya belum mengetahui kasus apa yang melanda bosnya itu. Kasno baru mengetahui bosnya terlibat kasus suap melalui media massa.

Pernyataan ini senada dengan pernyataan Akil tak lama setelah ditangkap. Akil mengaku tidak tahu maksud dan tujuan kedua orang itu datang ke rumah dinasnya. Dia hanya diberi tahu kalau ada tamu yang menunggu. Saat dia keluar, petugas KPK sudah melakukan penangkapan terhadap 2 tamunya, berikut dirinya. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya