Isu shutdown Amerika Serikat dan debt ceiling telah menarik pandangan pelaku ekonomi dalam beberapa pekan terakhir. Kedua isu tersebut muncul setelah pasar sebelumnya dibuat was-was dengan isu tapering bank sentral AS.
Laju bursa saham yang tertahan serta kurs dolar yang melemah terhadap mata uang asing di dunia, menjadi salah satu imbas yang dirasakan dari munculnya kedua itu tersebut.
"Kalau AS kemudian default dan ekonomi jatuh, kan tentu mempengaruhi ekonomi global, karena kita saring terpengaruh," kata Senior Technical Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih dalam wawancara dengan Liputan6.com.
Meski harus diakui, kondisi yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut juga bisa berdampak positif pada sejumlah negara.
Lalu, seberapa besar sebetulnya dampak dari debt ceiling bagi ekonomi dunia khususnya Indonesia? bagaimana reaksi rupiah terhadap kedua isu tersebut? Berikut pandangan Senior Technical Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih dalam wawancaranya dengan Liputan6.com:
Laju bursa saham yang tertahan serta kurs dolar yang melemah terhadap mata uang asing di dunia, menjadi salah satu imbas yang dirasakan dari munculnya kedua itu tersebut.
"Kalau AS kemudian default dan ekonomi jatuh, kan tentu mempengaruhi ekonomi global, karena kita saring terpengaruh," kata Senior Technical Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih dalam wawancara dengan Liputan6.com.
Meski harus diakui, kondisi yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut juga bisa berdampak positif pada sejumlah negara.
Lalu, seberapa besar sebetulnya dampak dari debt ceiling bagi ekonomi dunia khususnya Indonesia? bagaimana reaksi rupiah terhadap kedua isu tersebut? Berikut pandangan Senior Technical Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih dalam wawancaranya dengan Liputan6.com: