Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Sutarman berjanji akan memperbaiki hubungan antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hubungan Polri dengan KPK sempat renggang akibat ditangkapnya petinggi Polri Komjen Pol Djoko Susilo oleh KPK akibat kasus simulator SIM.
"Harus (diperbaiki). Karena kita tidak mungkin memberantas korupsi itu dengan sendirinya," kata Sutarman di kediamannya Jalan Kucica X Blok JF 5 No 11, Bintaro Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2013).
Pernyataan tersebut terlontar saat Sutarman disambangi oleh rombongan anggota Komisi III DPR yang berkunjung ke rumahnya untuk melakukan rangkaian sesi fit and proper test Sutarman sebagai calon Kapolri.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menjelaskan, koordinasi antara Polri dan KPK perlu dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia yang telah diatur dalam undang-undang demi menyelamatkan keuangan negara dalam menyejahterakan rakyat banyak.
"Kebersamaan dengan seluruh institusi termasuk KPK, kita harus bersama-sama KPK untuk memberantas korupsi yang sudah masif ini. Tidak mungkin kita melakukan pemberantasan korupsi itu sendirian. Kita harus bersinergi," tegasnya.
Sutarman juga menjelaskan, dia tak mempermasalahkan jika ada bawahannya atau rekannya sesama polisi yang ditangkap KPK karena terlibat kasus korupsi. Dia juga berjanji akan menghilangkan citra buruk polisi selama ini dalam dugaan kasus-kasus korupsi.
"Tidak ada masalah. Tidak ada masalah. Siapapun yang memang sudah melanggar dan sudah dilakukan penyidikan, silakan," ujar Sutarman. (Mvi/Sss)
"Harus (diperbaiki). Karena kita tidak mungkin memberantas korupsi itu dengan sendirinya," kata Sutarman di kediamannya Jalan Kucica X Blok JF 5 No 11, Bintaro Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2013).
Pernyataan tersebut terlontar saat Sutarman disambangi oleh rombongan anggota Komisi III DPR yang berkunjung ke rumahnya untuk melakukan rangkaian sesi fit and proper test Sutarman sebagai calon Kapolri.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menjelaskan, koordinasi antara Polri dan KPK perlu dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia yang telah diatur dalam undang-undang demi menyelamatkan keuangan negara dalam menyejahterakan rakyat banyak.
"Kebersamaan dengan seluruh institusi termasuk KPK, kita harus bersama-sama KPK untuk memberantas korupsi yang sudah masif ini. Tidak mungkin kita melakukan pemberantasan korupsi itu sendirian. Kita harus bersinergi," tegasnya.
Sutarman juga menjelaskan, dia tak mempermasalahkan jika ada bawahannya atau rekannya sesama polisi yang ditangkap KPK karena terlibat kasus korupsi. Dia juga berjanji akan menghilangkan citra buruk polisi selama ini dalam dugaan kasus-kasus korupsi.
"Tidak ada masalah. Tidak ada masalah. Siapapun yang memang sudah melanggar dan sudah dilakukan penyidikan, silakan," ujar Sutarman. (Mvi/Sss)
