Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan akan mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membongkar praktik korupsi di sekitar keluarga Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
"Kami siap dukung KPK bongkar korupsi di Banten," katanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Namun, lanjut Muzani, untuk membongkar politik dinasti Atut di Banten, masyarakat harus bersabar menunggu proses penyidikan KPK. "Kita berharap sabar, KPK memiliki tahapannya sendiri dalam proses penyidikan. Yang jelas, Gerindra mendukung KPK membongkar dinasti politik Atut," tegasnya.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan adik Ratu Atut, Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan, sebagai tersangka karena diduga melakukan suap dalam sengketa Pilkada Lebak, Banten. Buntut dari ditangkapnya Wawan, banyak pihak menduga pemerintahan Atut sarat dengan praktik korupsi.
Dugaan itu diperkuat dengan dicegahnya Atut oleh KPK untuk tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan. (Ado/Yus)
"Kami siap dukung KPK bongkar korupsi di Banten," katanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Namun, lanjut Muzani, untuk membongkar politik dinasti Atut di Banten, masyarakat harus bersabar menunggu proses penyidikan KPK. "Kita berharap sabar, KPK memiliki tahapannya sendiri dalam proses penyidikan. Yang jelas, Gerindra mendukung KPK membongkar dinasti politik Atut," tegasnya.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan adik Ratu Atut, Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan, sebagai tersangka karena diduga melakukan suap dalam sengketa Pilkada Lebak, Banten. Buntut dari ditangkapnya Wawan, banyak pihak menduga pemerintahan Atut sarat dengan praktik korupsi.
Dugaan itu diperkuat dengan dicegahnya Atut oleh KPK untuk tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan. (Ado/Yus)