Dena Rahman, pria yang berubah kelamin menjadi wanita ini mulai merambah dunia bisnis. Dan ia pun memilih jualan sepatu wanita. Sepertinya, Dena tak main-main dengan bisnis barunya itu. Karena sebelum terjun ke dunia barunya ini, ia sempat mempelajari cara membuat sepatu di Roma, Italia.
Namun, saat ini, Dena mengaku akan memfokuskan usahanya ini di dalam negeri. Tapi tak menutup kemungkinan akan dipasarkan juga ke luar negeri. "Aku rencananya di Indonesia dulu, karena partnerku Indonesia. Base di sini, mau start nya di indonesia. Ke depannya mau ke Italia," ucap Dena saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013) malam.
Dena menuturkan, kalau saat ini sepatu buatannya masih dibuat secara produksi rumahan, bukan massal. Namun, ia enggan menyebutkan modal yang harus ia keluarkan untuk bisnis sepatu high heels nya ini.
"Aku nggak bisa nyebut kisarannya berapa, ini masalah dapur. Tapi nggak milyaran kok, karena nggak bangun pabrik. Kalau ratusan sih ada, dan semua dibuatnya masih di Indonesia," ungkapnya.
Untuk brand nya sendiri, menurut Dena sudah ada, tapi ia masih merahasiakannya. "Nama brand ada, tapi belum dipublish ya, nanti tunggu waktunya," tandasnya.(Pur/Mer)
Namun, saat ini, Dena mengaku akan memfokuskan usahanya ini di dalam negeri. Tapi tak menutup kemungkinan akan dipasarkan juga ke luar negeri. "Aku rencananya di Indonesia dulu, karena partnerku Indonesia. Base di sini, mau start nya di indonesia. Ke depannya mau ke Italia," ucap Dena saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013) malam.
Dena menuturkan, kalau saat ini sepatu buatannya masih dibuat secara produksi rumahan, bukan massal. Namun, ia enggan menyebutkan modal yang harus ia keluarkan untuk bisnis sepatu high heels nya ini.
"Aku nggak bisa nyebut kisarannya berapa, ini masalah dapur. Tapi nggak milyaran kok, karena nggak bangun pabrik. Kalau ratusan sih ada, dan semua dibuatnya masih di Indonesia," ungkapnya.
Untuk brand nya sendiri, menurut Dena sudah ada, tapi ia masih merahasiakannya. "Nama brand ada, tapi belum dipublish ya, nanti tunggu waktunya," tandasnya.(Pur/Mer)