Salah satu operator terbesar di Kanada, Rogers, sebelumnya sempat menolak untuk memasarkan smartphone terbaru BlackBerry Z30. Namun kini BlackBerry dapat sedikit lega. Rogers akhirnya bersedia memasarkan handset layar sentuh seluas 5 inci pertama dari BlackBerry tersebut.
Menurut yang dilansir laman Mobile Syrup, Kamis (10/10/2013), jika sebelumnya Presiden Rogers, Robert Bruce, menilai Z30 kurang sesuai dengan kebutuhan pasar, kini nyatanya mereka memajang dan mempromosikan Z30 di laman situs resmi mereka.
Rogers mengklaim bahwa mereka mengubah keputusan tersebut karena tingginya minat dari calon para konsumen di wilayah Kanada. Hal ini sendiri bertentangan dengan prediksi awal Rogers yang menilai perangkat segmen premium seperti ponsel pintar Z30 tidak terlalu diminati oleh pangsa pasar konsumen di Kanada.
"Sebagai respon terhadap saran pelanggan dan antusiasme mengenai perangkat ini, Rogers akan menawarkan BlackBerry Z30 kepada para pelanggannya. Kami sudah menjadi partner lama BlackBerry dan menjadi pendukung besar dari perusahaan dan produk mereka," tulis pihak Rogers di situs resmi mereka.
Sebelumnya penolakan penjualan Z30 oleh Rogers sempat menjadi sebuah tamparan keras bagi BlackBerry di tengah rentetan masalah yang sedang mereka alami. Sebab, selama ini Rogers merupakan rekanan BlackBerry yang kerap berkerjasama di masa-masa awal kejayaannya. Bahkan, beberapa waktu lalu Rogers masih menjadi peluncur perdana handset BlackBerry Z10 di Kanada.
Dengan begini, tampaknya kemitraan antara BlackBerry dan operator seluler yang diklaim yang terbesar di Australia ini akan terus terbina dengan baik.
BlackBerry Z30 merupakan handset pertama BlackBerry yang mengusung layar berukuran 5 inci Super AMOLED dengan resolusi 1280x768 piksel. Dipasarkan dengan bandrol premium 529 Poundsterling atau sekitar Rp 10 Jutaan, Z30 telah didukung dapur pacu prosesor dual core 1,7 GHz dengan RAM 2 GB, sistem operasi BB 10.2, serta memori internal 16 GB dan slot ekspansi memori eksternal.
Sebelumya BlackBerry juga telah memilih Malaysia sebagai salah satu negara tujuan peluncuran seri Z30 pada 26 September lalu. Sayangnya hingga kini belum ada kepastian kapan Z30 akan menghampiri Indonesia. (dhi/dew)
Menurut yang dilansir laman Mobile Syrup, Kamis (10/10/2013), jika sebelumnya Presiden Rogers, Robert Bruce, menilai Z30 kurang sesuai dengan kebutuhan pasar, kini nyatanya mereka memajang dan mempromosikan Z30 di laman situs resmi mereka.
Rogers mengklaim bahwa mereka mengubah keputusan tersebut karena tingginya minat dari calon para konsumen di wilayah Kanada. Hal ini sendiri bertentangan dengan prediksi awal Rogers yang menilai perangkat segmen premium seperti ponsel pintar Z30 tidak terlalu diminati oleh pangsa pasar konsumen di Kanada.
"Sebagai respon terhadap saran pelanggan dan antusiasme mengenai perangkat ini, Rogers akan menawarkan BlackBerry Z30 kepada para pelanggannya. Kami sudah menjadi partner lama BlackBerry dan menjadi pendukung besar dari perusahaan dan produk mereka," tulis pihak Rogers di situs resmi mereka.
Sebelumnya penolakan penjualan Z30 oleh Rogers sempat menjadi sebuah tamparan keras bagi BlackBerry di tengah rentetan masalah yang sedang mereka alami. Sebab, selama ini Rogers merupakan rekanan BlackBerry yang kerap berkerjasama di masa-masa awal kejayaannya. Bahkan, beberapa waktu lalu Rogers masih menjadi peluncur perdana handset BlackBerry Z10 di Kanada.
Dengan begini, tampaknya kemitraan antara BlackBerry dan operator seluler yang diklaim yang terbesar di Australia ini akan terus terbina dengan baik.
BlackBerry Z30 merupakan handset pertama BlackBerry yang mengusung layar berukuran 5 inci Super AMOLED dengan resolusi 1280x768 piksel. Dipasarkan dengan bandrol premium 529 Poundsterling atau sekitar Rp 10 Jutaan, Z30 telah didukung dapur pacu prosesor dual core 1,7 GHz dengan RAM 2 GB, sistem operasi BB 10.2, serta memori internal 16 GB dan slot ekspansi memori eksternal.
Sebelumya BlackBerry juga telah memilih Malaysia sebagai salah satu negara tujuan peluncuran seri Z30 pada 26 September lalu. Sayangnya hingga kini belum ada kepastian kapan Z30 akan menghampiri Indonesia. (dhi/dew)