Pemberitaan di media sedang diramaikan perihal keaslian surat yang ditulis Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif, Akil Mochtar dari dalam tahanan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Surat yang berupa tulisan tangan tersebut berisi sangkalan Akil atas tuduhan KPK. Dirinya merasa tidak pernah tertangkap tangan tengah menerima uang suap.
Surat yang ditulis 3 Oktober 2013 ini ditujukan kepada para hakim MK dan semua staf serta karyawan MK, dalam surat juga tertulis pengunduran dirinya.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 petang pada Senin (7/10/2013), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meragukan keaslian surat tersebut. Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto sangat sulit surat keluar dari rutan KPK.
Lalu, apakah tulisan tangan dapat dipalsukan?, menurut Ahli Grafologi Deborah Dewi hampir mustahil tulisan tangan seseorang bisa dipalsukan secara sempurna.
"Hampir mustahil sebuah dokumen tulisan tangan bisa dipalsukan secara sempurna, dan sebelum menyatakan tulisan tangan seseorang itu palsu atau tidak selalu dibutuhkan dokumen pembanding," tulis Deborah dalam websitenya deborahdewi ditulis Jumat (11/10/2013).
Dari bedah prosedur neuropsycology ditemukan bahwa tulisan tangan adalah alat ukur yang bisa menunjukan kaitan kompleks anatra otak dan pikiran manusia. Otak setiap manusia tidak sama, maka tulisan tangan praktis akan memberikan informasi yang berbeda-beda pula pada setiap orangnya.
Terdapat lima tingkatan otak manusia yang terlibat dalam pembuatan sebuah tulisan tangan. Lima tingkatan otak tersebut yakni:
1. Cerebral cortex
2. Thalamus, hypothalamus dan limbic system
3. Basal ganglia dan brainstem
4. Cerebellum
5. Saraf tulang belakang
Jika salah satu bagian tersebut terluka atau memiliki gangguan kesehatan seperti stroke atau penyakit lainnya maka akan mempengaruhi kendali saraf motorik dan akan terlihat juga dalam tulisan tangan.
Sehingga menurunnya kondisi kesehatan seseorang secara drastis juga dapat mempengaruhi kualitas tulisan tangannya. Tulisan tangan dihasilkan oleh otak sadar dan otak bawah sadar sekaligus.
Pernyataan apa yang akan ditulis dihasilkan oleh otak sadar. Menurut Deborah ketika sebuah tulisan tangan dipalsukan, otomatis goresan-goresan yang dihasilkan oleh otak bawah sadar dari si pemilik tulisan tangan asli mustahil bisa ditiru oleh si pemalsu.
"Normalnya, peniru akan membuat pola seperti dalam Figur A. Seandainya sadar pun, mustahil peniru bisa membuat pola dalam Figur B secara spontan ketika sedang dalam proses menulis uraian panjang," tulisnya.
Dalam membedah keaslian sebuah tulisan tangan seseorang dibutuhkan juga kejelian kombinasi makro & mikro analisa ketika menelaah keaslian sebuah dokumen tulisan tangan.
(Mia/Abd)
Surat yang ditulis 3 Oktober 2013 ini ditujukan kepada para hakim MK dan semua staf serta karyawan MK, dalam surat juga tertulis pengunduran dirinya.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 petang pada Senin (7/10/2013), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meragukan keaslian surat tersebut. Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto sangat sulit surat keluar dari rutan KPK.
Lalu, apakah tulisan tangan dapat dipalsukan?, menurut Ahli Grafologi Deborah Dewi hampir mustahil tulisan tangan seseorang bisa dipalsukan secara sempurna.
"Hampir mustahil sebuah dokumen tulisan tangan bisa dipalsukan secara sempurna, dan sebelum menyatakan tulisan tangan seseorang itu palsu atau tidak selalu dibutuhkan dokumen pembanding," tulis Deborah dalam websitenya deborahdewi ditulis Jumat (11/10/2013).
Dari bedah prosedur neuropsycology ditemukan bahwa tulisan tangan adalah alat ukur yang bisa menunjukan kaitan kompleks anatra otak dan pikiran manusia. Otak setiap manusia tidak sama, maka tulisan tangan praktis akan memberikan informasi yang berbeda-beda pula pada setiap orangnya.
Terdapat lima tingkatan otak manusia yang terlibat dalam pembuatan sebuah tulisan tangan. Lima tingkatan otak tersebut yakni:
1. Cerebral cortex
2. Thalamus, hypothalamus dan limbic system
3. Basal ganglia dan brainstem
4. Cerebellum
5. Saraf tulang belakang
Jika salah satu bagian tersebut terluka atau memiliki gangguan kesehatan seperti stroke atau penyakit lainnya maka akan mempengaruhi kendali saraf motorik dan akan terlihat juga dalam tulisan tangan.
Sehingga menurunnya kondisi kesehatan seseorang secara drastis juga dapat mempengaruhi kualitas tulisan tangannya. Tulisan tangan dihasilkan oleh otak sadar dan otak bawah sadar sekaligus.
Pernyataan apa yang akan ditulis dihasilkan oleh otak sadar. Menurut Deborah ketika sebuah tulisan tangan dipalsukan, otomatis goresan-goresan yang dihasilkan oleh otak bawah sadar dari si pemilik tulisan tangan asli mustahil bisa ditiru oleh si pemalsu.
"Normalnya, peniru akan membuat pola seperti dalam Figur A. Seandainya sadar pun, mustahil peniru bisa membuat pola dalam Figur B secara spontan ketika sedang dalam proses menulis uraian panjang," tulisnya.
Dalam membedah keaslian sebuah tulisan tangan seseorang dibutuhkan juga kejelian kombinasi makro & mikro analisa ketika menelaah keaslian sebuah dokumen tulisan tangan.
(Mia/Abd)