Tulisan tangan ternyata dapat menjadi penanda atau indikator bahwa seseorang sedang berbohong atau tertekan. Menurut Ahli Grafologi Deborah Dewi, perasaan tertekan atau kalut karena berbohong memengaruhi tulisan.
"Perasaan tertekan atau kalut karena berbohong ketika membuat sebuah pernyataan tertulis pasti memengaruhi ritme tulisan tangan yang bersangkutan dan menimbulkan kejanggalan," katanya, Jumat (11/10/2013).
Hal ini terjadi karena ada peran limbic system, salah satu bagian otak manusia yang berfungsi mengatur perubahan emosi manusia dalam proses menghasilkan sebuah tulisan tangan.
Perubahan yang terjadi dalam limbic system tercermin juga dalam tulisan tangan kita. Sehingga perasaan sedih, senang hingga stres semuanya tercermin dalam tulisan tangan dan bisa diukur secara jelas.
Sistem limbik (atau otak mamalia pucat) adalah seperangkat kompleks struktur otak yang terletak di kedua sisi thalamus tepat di bawah otak besar. Hal ini mendukung berbagai fungsi, termasuk emosi, perilaku, motivasi, memori jangka panjang, dan penciuman.
(Mia/Abd)
"Perasaan tertekan atau kalut karena berbohong ketika membuat sebuah pernyataan tertulis pasti memengaruhi ritme tulisan tangan yang bersangkutan dan menimbulkan kejanggalan," katanya, Jumat (11/10/2013).
Hal ini terjadi karena ada peran limbic system, salah satu bagian otak manusia yang berfungsi mengatur perubahan emosi manusia dalam proses menghasilkan sebuah tulisan tangan.
Perubahan yang terjadi dalam limbic system tercermin juga dalam tulisan tangan kita. Sehingga perasaan sedih, senang hingga stres semuanya tercermin dalam tulisan tangan dan bisa diukur secara jelas.
Sistem limbik (atau otak mamalia pucat) adalah seperangkat kompleks struktur otak yang terletak di kedua sisi thalamus tepat di bawah otak besar. Hal ini mendukung berbagai fungsi, termasuk emosi, perilaku, motivasi, memori jangka panjang, dan penciuman.
(Mia/Abd)