Ekonomi Melambat Tak Pengaruhi Kinerja Askrindo

PT Asuransi Kredit Indonesia mengaku kinerja perseroan tak terpengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berjalan lamban.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Okt 2013, 20:53 WIB
PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mengaku kinerja perseroan tak terpengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berjalan lamban.

Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi Askrindo, T Widya Kuntarto menilai dengan melemahnya kondisi ekonomi justru menambah pemasukan perseroan.

"Ketika tekanan ekonomi tinggi, maka bank penyalur kredit akan menghadapi ancaman NPL tinggi, maka bank akan berfikir perlu memitigasi resiko itu, bank perlu underwriter, ketika itu Askrindo turun, semakin dibutuhkan," jelas dia di Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Kuntarto menjelaskan Askrindo merupakan  salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha asuransi kredit.

Adapun salah satu misi Perseroan yakni pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Berarti kalau kredit macet, benar kita bayar klaim, karena itu dilihat, biasanya dari besar klaimnya dan besar preminya, kan fungsi Asurensi kredit itu untuk bayarin klaim yang macet itu," paparnya.

Berdasarkan data terakhir bulan September tahun ini Askrindo telah mencatatkan jumlah klaim sebanyak Rp 380,2 miliar. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar Rp 284,5 miliar.

Sementara dalam hal premi, Askrindo mencatat premi usaha komersial kredit bruto bulan September tahun ini sebesar Rp 510,7 miliar,  hal itu juga meningkat dibanding tahun lalu sebesar Rp 272 miliar.

Adapun sampai kuartal III, Askrindo mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 292,8 miliar. Laba ini setara dengan 83,6% dari target total perusahaan di tahun ini sebesar Rp 350 miliar

Realisasi perolehan pendapatan Underwriting hingga September tahun 2013 sebesar Rp 874,4 Miliar atau telah melampaui target yang ditetapkan ditahun 2013 sebesar Rp 857 miliar atau telah mencapai 102%.
 
"Sampai akhir tahun ditargetkan semua indikator keuangan akan meningkat, sedangkan pertumbuhan aset ditargetkan mencapai Rp 6,14 triliun dan premi mencapai Rp 910 miliar," tegas Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu. (Yas/Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya