7 Pendiri Perusahaan yang Meminta Balik Bisnisnya

Fenomena kembalinya perusahaan yang telah beralihtangan tak cuma dialami Mbak Tutut dan MNC. Perusahaan multinasional pun mengalaminya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Okt 2013, 05:30 WIB
Perusahaan media PT Media Nusantara Citra pekan lalu mendadak menjadi perbincangan hangat pelaku pasar. Hal itu dipicu keputusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan kasasi Siti Hardiyanti Rukmana atau dikenal Mbak Tutut dalam kasus pengambilalihan perusahaan media TPI yang kini berganti nama menjadi MNC TV.

Dalam putusannya, MA menilai PT Berkah Karya Bersama milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo yang menjadi tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam pengambilalihan TPI.

Hangatnya perbincangan tersebut pun memaksa otoritas bursa menghentikan perdagangan saham kelompok media MNC. Meski akhirnya Bursa Efek Indonesia kembali membuka perdagangan saham emiten tersebut.
 
Dengan situasi yang sedikit berbeda, kasus pendiri perusahaan yang menginginkan kembali bisninya juga terjadi di berbagai belahan dunia. Bahkan, korporasi besar tak terlepas dari aksi tersebut.

Seperti dilansir money.cnn, Senin (4/10/2013), berikut tujuh pendiri perusahaan yang menginginkan kembali perusahaan seperti yang dialami Tutut.


1. BlackBerry

Didirikan pada 1984, produk perusahaan smartphone Kanada itu pernah menjadi simbol status dari pemiliknya. Seiring berlalunya waktu, Blackberry gagal berkompetisi dengan smartphone lain yaitu Apple.

Pangsa pasar Blackberry menyusut drastis. Bahkan baru-baru ini, perusahaan melaporkan kerugian hingga US$ 1 miliar akibat penjualan perangkat baru yang tak sesuai harapan.

Oktober ini, pendiri Mike Lazaridis dan Douglas Fregin mengumumkan telah mengajukan penawaran pembelian 92% saham perusahaan yang pernah mereka dirikan.

Kali ini, kedua pendiri ini tak bertindak sendiri. Sejumlah pihak yang berkepentingan siap membantu merebut kembali Blackberry. 


2. Stumble Upon

Didirikan pada 2001 oleh Garrett Camp dan Geoff Smith, layanan penemuan konten dimulai sebagai sebuah ide baru.

"Kami berusaha untuk menjadi remote control untuk penelusuran Web, perangkat yang membantu Anda mengetahui apa yang harus dilihat berikutnya, " kata Camp  tahun lalu.

Pada tahun 2007 , keduanya memutuskan untuk menjual usahanya melallui e-Bay seharga $ 75 juta. Tapi setelah pertumbuhan pengguna melambat dan bakat menjadi sulit didapat , Camp, Smith , dan sekelompok perusahaan modal ventura termasuk Accel Partners dan First Round Capital, berniat membeli kembali perusahaan dengan sokongan dana US$ 29juta.


3. Dell

September lalu, pemegang saham menyetujui rencana Michael Dell untuk mengambil perusahaan teknologi swasta yang berbasis di Texas  dalam kesepakatan transaksi senilai US$ 25 miliar.

Perjanjian ini diharapkan selesai akhir bulan ini. Ke depan, Dell mengatakan perusahaan akan fokus pada pembangunan solusi end-to-end , yang meliputi perusahaan server dan penyimpanan.


4. Barnes & Noble

Keperkasaan jaringan ritel buku Barnes & Nobel harus berakhir di tengah masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Pelanggan berbondong-bondong beralih ke Amazon untuk kebutuhan membaca. Akibatnya, perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penutupan toko di B & N.

Februari lalu, pendiri Leonard Riggio mengumumkan niatnya untuk membuat penawaran untuk 675 atau lebih toko fisik perusahaan. Tapi Riggio membatalkan rencananya pada Agustus, setelah mendapat laporan keuangan kuartalan perusahaan yang mengecewakan.

"Sementara saya berhak untuk mengejar tawaran di masa depan, saya percaya itu adalah dalam kepentingan terbaik perusahaan untuk fokus pada bisnis di tangan, " kata Riggio pada saat itu .


5. CrossFit

CrossFit didirikan oleh Greg Glassman dan Lauren pada 2000 . CrossFit mendapatkan popularitas setelah memberikan layanan pusat kebugaran yang unik dan menyebar di lebih dari 6.500 gyms terafiliasi.

November lalu, Greg Glassman mengumumkan bahwa dirinya telah menguasai 100% saham Crossfit menggunakan dana pinjaman dari Summit Partner's senilai US$ 16,1 juta untuk membeli saham mantan istrinya di perusahaan.


6. Bebo

Bebo diluncurkan Michael Birch dan istrinya Xochi pada 2005. Bebo mencoba bersaing dengan Facebook dan MySpace sebelum dijual  ke AOL pada 2008. Sayang, CEO AOL Tim Armstrong menyatakan akuisisi Bebo merupakan kesalahan dan pengganggu besar perusahaan.

Juli ini, Birch melalui akun Twitter menyatakan telah membeli kembali Bebo senilai US$ 1 juta dan bermaksud mmberikan kehidupan baru ke dalam jaringan media sosial.


7. Best Buy

Pada Juni tahun lalu, pendiri Richard Schulze mulai menjajaki tawaran pembelian untuk rantai ritel elektronik yang didirikan pada 1966.

Best Buy sendiri tengah berjuang di tengah gempuran toko online. Akhirnya, meski kesepakatan secara material tak pernah terungkap, Schulze mulai Maret 2013 telah kembali ke Best Buy sebagai ketua emeritus. (Pew/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya