Ketika letusan dahsyat Krakatau 2 abad silam membunuh tak cuma banyak manusia, tapi juga fauna di belantara Jawa dan Sumatera, kecemasan terbesar pencinta hewan adalah habisnya populasi badak andai petaka itu terulang.
Kini tersisa tak lebih dari 30 ekor. Tak ada cara selain menciptakan penangkaran alamiah agar badak tak musnah dari muka bumi.
Dan Taman Nasioanl Way Kambas, terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan dari ibu kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung, menjadi jawaban untuk mengatasi kekhawatiran itu.
Selain badak, ada sekitar 50 mamalia dan spesies langka di dunia, seperti gajah Sumatera dan harimau Sumatera yang hidup di Way Kambas.
Hewan berkulit keras laksana aspal jalan bernama latin dicerorhinus sumatrensis ini adalah salah satu satwa kesayangan Way Kambas. 2 tahun lalu, jumlah spesies ini begitu kritis, ada di kisaran 25 sampai 27 ekor.
Sejauh ini, metode di bawah bendera Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang telah beroperasi sejak 1998 telah mengurus 5 badak Sumatera. Mereka adalah Bina, Rosa, Ratu, Andalas, dan Andatu.
Metode penyelamatan badak tak bisa serampangan. Cara yang pas adalah dengan menerapkan metode semi-in-situ atau memperlakukan badak di alam bebas dengan campur tangan manusia.
Lantas, bagaimana sebenarnya metode yang dipakai SRS untuk menangkar badak Sumatera ini? Saksikan selengkapnya di program Potret dalam tayangan video di bawah ini. Selamat menyaksikan. (Ado)
Kini tersisa tak lebih dari 30 ekor. Tak ada cara selain menciptakan penangkaran alamiah agar badak tak musnah dari muka bumi.
Dan Taman Nasioanl Way Kambas, terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan dari ibu kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung, menjadi jawaban untuk mengatasi kekhawatiran itu.
Selain badak, ada sekitar 50 mamalia dan spesies langka di dunia, seperti gajah Sumatera dan harimau Sumatera yang hidup di Way Kambas.
Hewan berkulit keras laksana aspal jalan bernama latin dicerorhinus sumatrensis ini adalah salah satu satwa kesayangan Way Kambas. 2 tahun lalu, jumlah spesies ini begitu kritis, ada di kisaran 25 sampai 27 ekor.
Sejauh ini, metode di bawah bendera Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang telah beroperasi sejak 1998 telah mengurus 5 badak Sumatera. Mereka adalah Bina, Rosa, Ratu, Andalas, dan Andatu.
Metode penyelamatan badak tak bisa serampangan. Cara yang pas adalah dengan menerapkan metode semi-in-situ atau memperlakukan badak di alam bebas dengan campur tangan manusia.
Lantas, bagaimana sebenarnya metode yang dipakai SRS untuk menangkar badak Sumatera ini? Saksikan selengkapnya di program Potret dalam tayangan video di bawah ini. Selamat menyaksikan. (Ado)