Kiswah atau kain penutup Kabah diganti pada tanggal 9 Zulhijah yang jatuh pada hari Senin ini. Kiswah yang baru itu diserahkan dari pabrik pembuatnya ke juru kunci Kabah pada 6 Oktober yang lalu.
Laman Saudi Gazette, Senin 914/10/2013) memberitakan, penggantian itu diumumkan pada Minggu kemarin. Dan penggantian ini dilakukan setiap tahun, setiap tanggal 9 Zulhijah itu.
Menurut Direktur Umum pabrik pembuat Kiswah di Mekah Mohamamed Abdullah Pajudeh mengatakan penutup Kabah itu dibuat oleh 240 pekerja. Proses pembuatannya butuh waktu yang lumayan lama, sekitar 8 bulan.
Kiswah tahun ini dibuat dengan baia Rp 61,4 miliar. Pajudeh mengatakan, Kiswah itu dibuat dari 700 kilogram sutera. Selain itu ada juga 120 kilogram perak dan emas yang dipakai untuk membuat Kiswah.
Menurut Kepala Departemen Penyulaman pada pabrik tersebut, Hussain Al-Sharif, teknik menyulam kaligrafi Islam dengan benang emas ke kain sutera para pekerja itu dimiliki secara turun-temurun. Hampir semua pekerja berasal dari Kota Mekah dan sebagian besar dari mereka telah bekerja di sini sepanjang hidupnya.
"Tidak ada satu pun orang di luar pabrik yang tahu bagaimana membuat bordir yang kami kerjakan, jadi itu sebabnya pekerja lama kami harus melatih para pekerja baru dalam waktu 3 bulan sebelum mereka mulai bekerja," kata Al-Sharif yang telah bekerja di pabrik ini selama 37 tahun.
Sebelum pabrik di Mekah itu dibuka pada tahun 1927, 47 potong kain penutup yang diproduksi di Mesir dan bahan yang dibeli dari Sudan , India , Mesir, dan Irak. Namun, sutra yang dipakai sebagai bahan baku Kiswah saat ini diimpor dari Italia dan Swiss. (Eks)
Laman Saudi Gazette, Senin 914/10/2013) memberitakan, penggantian itu diumumkan pada Minggu kemarin. Dan penggantian ini dilakukan setiap tahun, setiap tanggal 9 Zulhijah itu.
Menurut Direktur Umum pabrik pembuat Kiswah di Mekah Mohamamed Abdullah Pajudeh mengatakan penutup Kabah itu dibuat oleh 240 pekerja. Proses pembuatannya butuh waktu yang lumayan lama, sekitar 8 bulan.
Kiswah tahun ini dibuat dengan baia Rp 61,4 miliar. Pajudeh mengatakan, Kiswah itu dibuat dari 700 kilogram sutera. Selain itu ada juga 120 kilogram perak dan emas yang dipakai untuk membuat Kiswah.
Menurut Kepala Departemen Penyulaman pada pabrik tersebut, Hussain Al-Sharif, teknik menyulam kaligrafi Islam dengan benang emas ke kain sutera para pekerja itu dimiliki secara turun-temurun. Hampir semua pekerja berasal dari Kota Mekah dan sebagian besar dari mereka telah bekerja di sini sepanjang hidupnya.
"Tidak ada satu pun orang di luar pabrik yang tahu bagaimana membuat bordir yang kami kerjakan, jadi itu sebabnya pekerja lama kami harus melatih para pekerja baru dalam waktu 3 bulan sebelum mereka mulai bekerja," kata Al-Sharif yang telah bekerja di pabrik ini selama 37 tahun.
Sebelum pabrik di Mekah itu dibuka pada tahun 1927, 47 potong kain penutup yang diproduksi di Mesir dan bahan yang dibeli dari Sudan , India , Mesir, dan Irak. Namun, sutra yang dipakai sebagai bahan baku Kiswah saat ini diimpor dari Italia dan Swiss. (Eks)