Anda pasti sering mendengar dan menyaksikan kegagalan mahligai pernikahan yang kerap dialami banyak pasangan.
Beberapa alasan dari perceraian tersebut, antara lain akibat terlalu banyaknya perbedaan dalam hal keuangan yang sering menjadi masalah krusial dalam kehidupan berumah tangga.
Para istri atau wanita lebih memilih mengakhiri pernikahan apabila sang suami atau pria tak memiliki cukup uang untuk menafkahi. Kaum hawa saat ini lebih berpikir cerdas dan realistis selain memegang komitmen dalam sebuah pernikahan.
Melansir laman resmi The Richest.com, Senin (14/10/2013), pernikahan bukan hanya melulu bicara soal cinta, tapi juga realistis untuk menapaki kehidupan yang lebih mapan dan sejahtera.
Menikah dengan pria yang tidak memiliki pekerjaan atau tabungan tidak akan memberi kebahagiaan pada hidup Anda.
Alasan tersebut bukan lantaran wanita matrealistis, namun uang sudah dianggap sebagai salah satu dasar dalam sebuah pernikahan selain cinta.
Sebelum salah memilih pasangan, ada baiknya para wanita memperhatikan hal-hal ini sebelum melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan:
1. Menikahi Pria yang Mapan
Wanita yang cerdas akan menikahi pria yang mempunyai basis finansial kuat. Wanita akan merasa beruntung karena Anda dan pasangan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, seperti membangun sebuah rumah, perusahaan dan lainnya. Keuangan adalah bagian penting dalam pernikahan.
2. Pilih Pasangan yang Berniat Investasi
Seorang wanita cerdas tahu bagaimana harus memilih pasangan. Mereka harus menilai pria tersebut terkait kemampuan dalam mengelola keuangan secara efektif.
Anda juga harus mendengarkan pria tersebut jika dia memiliki rencana investasi bagi keluarga di masa depan. Mari mulai membangun mimpi dan masa depan bersama pasangan dari sekarang.
3. Temukan Pria dengan Segudang Rencana
Seorang wanita cerdas harus mengetahui bahwa calon suaminya tidak akan mengandalkan keberuntungan sesaat, semisal lotere untuk memenuhi kebutuhan hidup ke depan.
Pasangan Anda harus mampu menjamin finansial keluarga mereka, seperti di mana dia akan bekerja lima tahun ke depan? Kemudian apakah dia berencana membeli rumah, apa rencana keuangan sang pria dalam jangka panjang maupun jangka pendek dan sebagainya. (Fik/Nur)
Beberapa alasan dari perceraian tersebut, antara lain akibat terlalu banyaknya perbedaan dalam hal keuangan yang sering menjadi masalah krusial dalam kehidupan berumah tangga.
Para istri atau wanita lebih memilih mengakhiri pernikahan apabila sang suami atau pria tak memiliki cukup uang untuk menafkahi. Kaum hawa saat ini lebih berpikir cerdas dan realistis selain memegang komitmen dalam sebuah pernikahan.
Melansir laman resmi The Richest.com, Senin (14/10/2013), pernikahan bukan hanya melulu bicara soal cinta, tapi juga realistis untuk menapaki kehidupan yang lebih mapan dan sejahtera.
Menikah dengan pria yang tidak memiliki pekerjaan atau tabungan tidak akan memberi kebahagiaan pada hidup Anda.
Alasan tersebut bukan lantaran wanita matrealistis, namun uang sudah dianggap sebagai salah satu dasar dalam sebuah pernikahan selain cinta.
Sebelum salah memilih pasangan, ada baiknya para wanita memperhatikan hal-hal ini sebelum melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan:
1. Menikahi Pria yang Mapan
Wanita yang cerdas akan menikahi pria yang mempunyai basis finansial kuat. Wanita akan merasa beruntung karena Anda dan pasangan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, seperti membangun sebuah rumah, perusahaan dan lainnya. Keuangan adalah bagian penting dalam pernikahan.
2. Pilih Pasangan yang Berniat Investasi
Seorang wanita cerdas tahu bagaimana harus memilih pasangan. Mereka harus menilai pria tersebut terkait kemampuan dalam mengelola keuangan secara efektif.
Anda juga harus mendengarkan pria tersebut jika dia memiliki rencana investasi bagi keluarga di masa depan. Mari mulai membangun mimpi dan masa depan bersama pasangan dari sekarang.
3. Temukan Pria dengan Segudang Rencana
Seorang wanita cerdas harus mengetahui bahwa calon suaminya tidak akan mengandalkan keberuntungan sesaat, semisal lotere untuk memenuhi kebutuhan hidup ke depan.
Pasangan Anda harus mampu menjamin finansial keluarga mereka, seperti di mana dia akan bekerja lima tahun ke depan? Kemudian apakah dia berencana membeli rumah, apa rencana keuangan sang pria dalam jangka panjang maupun jangka pendek dan sebagainya. (Fik/Nur)