Wapres Boediono Ingin Harga Produk Buatan RI Lebih Murah

Wapres Boediono mengaku pemerintah sudah melakukan empat langkah untuk menurunkan harha produk buatan Indonesia. Apa saja?

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2013, 13:25 WIB
Pemerintah mengaku sudah melakukan berbagai langkah untuk memperkecil biaya logistik sebagai salah satu cara menurukan harga jual produk dalam negeri.  Harga yang lebih murah diyakini mampu meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia dengan pesaingnya dari luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutan pembukaan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).

"Saat ini pemerintah ingin menurunkan biaya logistik, karena ini akan sangat menentukan daya saing kita ke luar negeri sehingga produk ekspor bisa bersaing sekaligus sebagai benteng pertahan bagi banjirnya produk impor. Kedua hal ini dapat dilakukan dengan penurunan biaya logistik," ujarnya.

Dari catatan pemerintah, setidaknya terdapat empat strategi yang telah dilakukan untuk menurunkan biaya logistik di tanah air. Pertama, melalui revitalisasi pelabuhan salah satunya di Tanjung Priok, Jakarta "Ini proyek besar, mudah-mudah dalam 2 tahun ke depan ada hasil yang nyata," katanya.

Langkah kedua adalahpembangunan proyek rel ganda (double track) kereta api untuk jalur Pantai Utara yang rencananya akan selesai pada tahun 2014. "Bisa dibayangkan ini nanti bisa menganggukan manusia dan barang sehingga sangat mengurangi biaya," lanjutnya.

Langkah ketiga, melakukan perluasan bandara di berbagai daerah seperti di Surabaya, Semarang, Balikpapan dan Medan dengan pengoperasian Bandara Kualanamu. "Ini semua sedang berjalan dan juga diharapkan bisa membantu mengurangi biaya logistik," ungkapnya.

Terakhir atau keempat pemerintah melakukan perbaikan dan penambahan infrastruktur jalan yang diakui masih sering terkendala pada pembebasan lahan. "Kami melakukan pembangunan-pembanguan infrastruktur ini sehingga akan mampu menurunkan biaya tersebut," ujar Boediono. (Dny/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya