PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) beserta anak usahanya mendapatkan pinjaman sekitar US$ 100 juta dari sejumlah lembaga keuangan.
Perjanjian fasilitas kredit itu antara PT Cita Mineral Investindo, PT Harita Prima Abadi, PT Karya Utama Tambangjaya, dan PT Sandai Inti Jaya Tambang dengan DBS dan Overseas Chinese Banking Corporation Limited (OCBC). Adapun PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai agen fasilitas dan PT Bank DBS Indonesia sebagai agen jaminan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2013).
Fasilitas pinjaman itu akan digunakan perseroan untuk pembiayaan modal kerja dan investasi perseroan. Selain itu, pinjaman digunakan untuk pembiayaan kembali atas fasilitas kredit yang telah ada.
Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan mineral ini mencetak penjualan naik menjadi Rp 1,69 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 316,21 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 58,78 miliar.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 736,44 miliar pada 30 Juni 2013 dari 31 Desember 2012 senilai Rp 833,92 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 1,49 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 1,13 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp 324, 54 miliar pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 305,21 miliar. (Ahm)
Perjanjian fasilitas kredit itu antara PT Cita Mineral Investindo, PT Harita Prima Abadi, PT Karya Utama Tambangjaya, dan PT Sandai Inti Jaya Tambang dengan DBS dan Overseas Chinese Banking Corporation Limited (OCBC). Adapun PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai agen fasilitas dan PT Bank DBS Indonesia sebagai agen jaminan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2013).
Fasilitas pinjaman itu akan digunakan perseroan untuk pembiayaan modal kerja dan investasi perseroan. Selain itu, pinjaman digunakan untuk pembiayaan kembali atas fasilitas kredit yang telah ada.
Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan mineral ini mencetak penjualan naik menjadi Rp 1,69 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 316,21 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 58,78 miliar.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 736,44 miliar pada 30 Juni 2013 dari 31 Desember 2012 senilai Rp 833,92 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 1,49 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 1,13 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp 324, 54 miliar pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 305,21 miliar. (Ahm)
