Pengusaha: Infrastruktur Baik Maka Uang Datang Sendiri

Indonesia dinilai harus serius memperbaiki infrastruktur sebagai penunjang kegiatan perdagangan produk-produk lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2013, 17:10 WIB
Indonesia dinilai harus serius memperbaiki infrastruktur sebagai penunjang kegiatan perdagangan produk-produk lokal bisa masuk ke pasar dalam negeri maupun ekspor.

"Kita tidak menganggap uang sebagai yang terpenting. Tetapi kalau infrastruktur kita baik, maka uang akan datang," ujar Ketua Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) Soenoto saat konferensi pers di Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).

Soenoto mengaku menyayangkan nilai ekspor produk-produk furnitur dalam negeri yang masing kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan China. Padahal kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangat mendukung sektor tersebut bila dimanfaatkan dengan baik.

Dia menjelaskan, saat ini ekspor produk-produk olahan kayu Indonesia baru mencapai US$ 1,7 miliar per tahun. Sementara nilai ekspor furnitur China mampu mencapai US$ 40 miliar, bahkan Vietnam hingga US$ 4 miliar per tahun.

"Masa kita harus kalah terus sama Vietnam dan China. Kita harus genjot ini paling tidak ada peningkatan sebesar 25% tiap tahunnya sehingga kita bisa mencapai angka US$ 5 miliar," lanjut dia.

Maka dari itu, pemerintah diharapkan dapat berperan dalam upaya menggenjot nilai ekspor ini dengan memberikan kemudahan pada pengusaha serta membangun sektor pendukung perdagangan.

"Kita perlu melakukan penetrasi ke pasar, adanya pameran, infrastruktur dan regulasi yang tidak hanya pada uang atau modal, produk furnitur kita sangat terkenal di dunia," tandasnya. (Dny/Nur)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya