Kemeja Berlumuran Darah Saat Kennedy Ditembak Dipamerkan

Kemeja penuh darah itu milik Gubernur Texas John Connally. Ia duduk di depan Kennedy saat penembakan terjadi.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Okt 2013, 17:40 WIB
Sebuah kemeja putih lawas berlumuran percikan darah dipamerkan. Pakaian itu adalah milik mantan Gubernur Texas John Connally. Darah itu muncrat dari tubuhnya pada  22 November 1963 di hari dan saat ketika Presiden AS John F Kennedy tewas.

Connally berada di mobil yang sama dengan Kennedy. Di kendaraan beratap terbuka itu, ia duduk di depan sang presiden. Saat penembakan terjadi, sebuah peluru menembus dadanya.

Foto dok. Liputan6.com


Pakaian dan jas yang dipakai saat ia nyaris tewas dipamerkan sebagai bagian dari peringatan 50 tahun pembunuhan Kennedy. Ini adalah kali pertamanya kemeja penuh darah itu dipamerkan sejak 1964.

Kemeja putih bermerek Arrow, nomor ukuran 16, dengan lengan sepanjang 35 inchi telah memudar. Noda darah merah kini berwarna coklat.

Ada beberapa lubang peluru di setelan jas itu. Terutama di dada. Tiga anak kancing hilang. Diduga disobek paramedis dari  Parkland Memorial Hospital, Dallas yang cepat-cepat menyelamatkan nyawa sang gubernur. Kerusakan pada pakaian tersebut jarang disebut sebelumnya.

Sebelum diserahkan ke badan arsip, istri gubernur, Nellie Connally, telah membersihkannya. Sehingga, tak ada bukti darah pada jas. Namun, ada lubang peluru yang cocok dengan lubang yang sama di kemeja. Juga lubang di kaki kanan -- di atas lutut.

Petugas pelestarian di badan arsip, John Anderson, mengatakan pameran tersebut mengungkap aspek penting dari sebuah kisah yang diketahui dunia: pembunuhan Kennedy.

"Untuk warga Texas, ini adalah sesuatu yang nyaris dilupakan. Bahwa Gubernur Connally juga ditembak pada saat yang bersamaan dengan Kennedy," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Selasa 15 Oktober 2013. Luka di dada Connally bisa saja berakibat fatal.

Namun, kemeja dan stelan jas sang gubernur bukan satu-satunya pakaian yang bersejarah dalam peristiwa itu. Masih ada kemeja merah muda yang dipakai Ibu Negara Jacqueline Kennedy atau Jackie yang berlumuran darah -- juga serpihan otak -- Kennedy. Kini pakaian itu disimpan di Badan Arsip Nasional di  Maryland. Belum pernah sekalipun dipamerkan.

Momentum Mengerikan

John F. Kennedy dibunuh dalam sebuah kunjungan kerja di Dallas. Tiga peluru menerjang tenggorokan dan kepalanya. Ia lalu ambruk ke pangkuan Jackie.

Seorang agen dinas rahasia AS (Secret Service) yang bertugas melindungi Ibu Negara menceritakan saat-saat mengerikan setelah insiden pembunuhan terjadi. Dan bagaimana Jackie Kennedy memanjat dari tempat duduknya. Untuk mengumpulkan pecahan tengkorak suaminya.

Pengawal itu, Clint Hill, yang kini berusia 80 tahun mengungkapkan, saat itu ia berniat menjadikan tubuhnya sebagai perisai hidup Kennedy, dengan memanjat bagian belakang mobil. Namun terlambat, pecahan tengkorak Sang Presiden mengenai kemejanya.

Saat ia bergerak ke arah Jackie Kennedy, ia melihat reaksi perempuan itu. "Matanya dipenuhi teror," ungkap dia, seperti dimuat Daily Mail. "Ia berusaha menggapai sesuatu. Berusaha meraih bagian tubuh presiden yang tercecer."

Dalam bukunya, Mrs Kennedy and Me, Hill mengaku tak bisa melupakan momen saat itu, kerumunan berteriak menyambut parade mobil presiden. Di momen itu, ia mendengar suara ledakan. Ia sontak melihat ke sekeliling, dan melihat presiden memegang tenggorokannya. "Seseorang menembak presiden. Aku berusaha menempatkan diriku antara penembak dengan presiden dan Ibu Negara."

Sebelum sempat meraih mereka, dua peluru kembali ditembakkan. Yang terakhir mengenai kepala Kennedy, tepat di atas telinga kanannya. "Akibatnya pada kepala, seperti melon yang dijatuhkan ke lantai semen," kata dia.

Jackie, dia menambahkan, tampak panik saat tubuh suaminya rebah ke pangkuannya, sambil menangis ia berkata, "Jack, Jack, apa telah mereka lakukan padamu?" (Ein/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya