Orang `Slengean` Susah Dihipnotis, Kenapa Ya?

Orang yang fokus hanya pada satu hal itu mudah dihipnotis, sedangkan yang slengean atau dapat membagi fokus dengan beberapa hal itu sulit.

oleh Kusmiyati diperbarui 16 Okt 2013, 20:30 WIB
Hipnotis terkadang cenderung mengarah negatif, hal ini dilihat dari beberapa banyaknya kejadian atau modus kejahatan menggunakan cara ini untuk mengelabui korban. Sebenarnya masih banyak hal yang positif yang didapat dari hipnotis seperti mengurangi phobia atau memecahkan masalah lainnya.

Apakah ada orang yang tidak bisa dihipnotis? jawabannya ada. Menurut tarot reader dan motivator, Leo Bagus Pranata orang slengean atau yang tidak fokuslah yang tidak mudah dihipnotis. "Orang yang fokus hanya pada satu hal itu mudah dihipnotis, sedangkan orang yang slengean atau dapat membagi fokus dengan beberapa hal itu sulit dihipnotis," tutur Leo, Rabu (16/10/2013).

Sama seperti penelitian yang dilakukan di Stanford University di Amerika Serikat telah menemukan bahwa orang-orang yang rentan dihipnotis adalah orang yang mudah memutuskan sesuatu dan memiliki kemampuan memperhatikan yang baik. Namun orang yang memiliki kebiasaan tetap dan sulit fokus serta cepat membuat penilaian cenderung susah dihipnotis dikutip Losangelestimes.

Hipnotis digambarkan sebagai kondisi trans dengan kemampuan berfokus dan konsentrasi yang tinggi. Metode ini banyak digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit, kecemasan dan fobia. Hipnotis juga sering digunakan untuk mengurangi kondisi akibat stres.

Ilmuwan Dr David Spiegel dari Stanford University mengamati 12 orang yang rentan dihipnotis dan 12 orang yang relatif kebal. David melihat aktivitas 3 jaringan otak yang berbeda, yaitu jaringan default-mode yang digunakan ketika otak sedang santai, jaringan executive-control yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan jaringan salience.

Dalam laporan yang ditulis dalam Journal Archives of General Psychiatry, Dr Spiegel bersama timnya tidak menemukan adanya perbedaan antara struktur otak dari kedua kelompok. Tetapi ketika melihat otak peserta saat istirahat, otak orang-orang yang mudah terhipnotis menunjukkan aktifitas yang berbeda.

Pada orang-orang ini, daerah otak yang paling aktif saat istirahat adalah daerah yang memutuskan untuk berfokus pada suatu hal. Saat istirahat, kedua kelompok memiliki jaringan default mode yang aktif.

Tetapi pada orang yang mudah dihipnotis, jaringan pengambilan keputusan dan jaringan yang memprioritaskan sesuatu terlihat lebih aktif. Daerah otak yang terlibat untuk memfokuskan perhatian juga ikut aktif. Sedangkan pada orang yang sulit dihipnotis, hubungan antara dua jaringan tersebut amat lemah.

"Orang yang sangat mudah dihipnotis adalah orang yang dapat memikirkan suatu hal tanpa terganggu perhatiannya oleh pikiran lain. Mereka bisa memanfaatkan pikirannya untuk membayangkan sesuatu mengenai dirinya sendiri," kata Dr Spiegel.

(Mia/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya