Di menit-menit terakhir batas waktu persetujuan, Kongres Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui kenaikan plafon utang pemerintah Barrack Obama. Angin segar ini disambut meriah oleh pasar keuangan di seluruh dunia.
Kembali akurnya anggota kongres dan pemerintah AS pun seolah memuous kekhawatiran yang selama ini melanda pelaku usaha dan ekonom. Maklum, kebuntuan debt ceiling memang banyak diyakini bakal membuat kondisi ekonomi dunia, khususnya AS, menjadi semakin parah.
Dikutip dari laman useconomy.about.com, Kamis (17/10/2013), tak adanya persetujuan kongres terhadap proposal debt ceiling akan membuat Kementerian Keuangan AS tak bisa lagi melelang surat utang untuk melunasi sejumlah pinjamannya.
Pada posisi tersebut, Kementerian Keuangan AS diperkirakan memiliki US$ 30 miliar dalam bentuk uang tunai.
Berikut adalah utang-utang yang harus segera dilunasi pemerintah AS setelah disetujui debt ceiling:
1. 23 Oktober: Pemerintah AS harus membayar jaminan sosial senilai US$ 12 miliar
2. 31 Oktober: Bunga utang sebesar US$ 6 miliar harus segera diselesaikan pemerintah AS. Selain itu, presiden Barrack Obama juga harus menyediakan anggaran gaji pegawai federal senilai US$ 3 miliar. Terakhir, kewajiban pembayaran bagi penyedia asuransi kesehatan senilai US$ 2 miliar harus dibayar sebelum jatuh tempo.
3. 1 November: tagihan untuk jaminan sosial dan orang cacat, asuransi kesehatan, dan pembayaran militer, senilai US$ 58 miliar mulai masuk jatuh tempo.
Sebagian analis memperkirakan pemerintah AS tak memiliki pendapatan yang cukup antara 17 Oktober hingga 1 November guna membayar tagihan yang cukup besar tersebut.
4. 14 November: tagihan jaminan sosial senilai US$ 12 miliar jatuh tempo
5. 15 Nobember: pembayaran bunga untuk outstanding surat utang senilai US$ 29 miliar harus dibayar.
Menteri Keuangan AS, Jack Lews pertama kali memperingatkan masalah batas atas utang pemerintah AS ini akan muncul pada 17 Oktober 2013. KUbu Republik menyatakan pagu utang AS hanya bisa dinaikkan jika pemerintah Barrack Obama mengeluarkan program Obamacare dalam anggaran 2014. (Shd)
Kembali akurnya anggota kongres dan pemerintah AS pun seolah memuous kekhawatiran yang selama ini melanda pelaku usaha dan ekonom. Maklum, kebuntuan debt ceiling memang banyak diyakini bakal membuat kondisi ekonomi dunia, khususnya AS, menjadi semakin parah.
Dikutip dari laman useconomy.about.com, Kamis (17/10/2013), tak adanya persetujuan kongres terhadap proposal debt ceiling akan membuat Kementerian Keuangan AS tak bisa lagi melelang surat utang untuk melunasi sejumlah pinjamannya.
Pada posisi tersebut, Kementerian Keuangan AS diperkirakan memiliki US$ 30 miliar dalam bentuk uang tunai.
Berikut adalah utang-utang yang harus segera dilunasi pemerintah AS setelah disetujui debt ceiling:
1. 23 Oktober: Pemerintah AS harus membayar jaminan sosial senilai US$ 12 miliar
2. 31 Oktober: Bunga utang sebesar US$ 6 miliar harus segera diselesaikan pemerintah AS. Selain itu, presiden Barrack Obama juga harus menyediakan anggaran gaji pegawai federal senilai US$ 3 miliar. Terakhir, kewajiban pembayaran bagi penyedia asuransi kesehatan senilai US$ 2 miliar harus dibayar sebelum jatuh tempo.
3. 1 November: tagihan untuk jaminan sosial dan orang cacat, asuransi kesehatan, dan pembayaran militer, senilai US$ 58 miliar mulai masuk jatuh tempo.
Sebagian analis memperkirakan pemerintah AS tak memiliki pendapatan yang cukup antara 17 Oktober hingga 1 November guna membayar tagihan yang cukup besar tersebut.
4. 14 November: tagihan jaminan sosial senilai US$ 12 miliar jatuh tempo
5. 15 Nobember: pembayaran bunga untuk outstanding surat utang senilai US$ 29 miliar harus dibayar.
Menteri Keuangan AS, Jack Lews pertama kali memperingatkan masalah batas atas utang pemerintah AS ini akan muncul pada 17 Oktober 2013. KUbu Republik menyatakan pagu utang AS hanya bisa dinaikkan jika pemerintah Barrack Obama mengeluarkan program Obamacare dalam anggaran 2014. (Shd)
