Nahas, seorang balita 16 bulan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bak kamar mandi sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pekalongan, Jawa Tengah. Kasus ini telah ditangani kepolisian setempat dan sejumlah guru telah diperiksa petugas.
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Sabtu (19/10/2013), di PAUD dan tempat penitipan anak Ar-Ridlwaniyah, Kelurahan Kradenan, Gang III, Kota Pekalongan, peristiwa nahas itu terjadi. Lokasi tersebut pun sontak menjadi ramai pada Sabtu siang, oleh petugas kepolisian dan warga sekitar.
Sebab Itabi Muhammad Makmun yang dititipkan di sekolah itu ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Balita malang yang semestinya dalam pengawasan ketat pihak pengelola PAUD tersebut, meninggal dunia akibat tenggelam di bak kamar mandi sekolah.
Diduga kuat, balita malang warga Kelurahan Jenggot itu dibiarkan bermain sendiri hingga tercebur di bak kamar mandi sekolah yang kedalamannya mencapai setengah meter.
Guna mengungkap kasus tersebut, seluruh guru dan pengurus yayasan PAUD telah periksa oleh petugas.
"Saya mengaku bersalah karena telah lalai dalam mengawasi anak- anak didik," ujar Indah Handayani, guru Itabi.
Sayangnya, baik pihak yayasan PAUD maupun keluarga korban melarang media melakukan peliputan. Bahkan saat SCTV mendatangi rumah korban, keluarga dan warga memblokade dan mengusir para wartawan.
Sementara itu, jenazah balita malang tersebut langsung dimakamkan beberapa jam setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (Tnt)
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Sabtu (19/10/2013), di PAUD dan tempat penitipan anak Ar-Ridlwaniyah, Kelurahan Kradenan, Gang III, Kota Pekalongan, peristiwa nahas itu terjadi. Lokasi tersebut pun sontak menjadi ramai pada Sabtu siang, oleh petugas kepolisian dan warga sekitar.
Sebab Itabi Muhammad Makmun yang dititipkan di sekolah itu ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Balita malang yang semestinya dalam pengawasan ketat pihak pengelola PAUD tersebut, meninggal dunia akibat tenggelam di bak kamar mandi sekolah.
Diduga kuat, balita malang warga Kelurahan Jenggot itu dibiarkan bermain sendiri hingga tercebur di bak kamar mandi sekolah yang kedalamannya mencapai setengah meter.
Guna mengungkap kasus tersebut, seluruh guru dan pengurus yayasan PAUD telah periksa oleh petugas.
"Saya mengaku bersalah karena telah lalai dalam mengawasi anak- anak didik," ujar Indah Handayani, guru Itabi.
Sayangnya, baik pihak yayasan PAUD maupun keluarga korban melarang media melakukan peliputan. Bahkan saat SCTV mendatangi rumah korban, keluarga dan warga memblokade dan mengusir para wartawan.
Sementara itu, jenazah balita malang tersebut langsung dimakamkan beberapa jam setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (Tnt)