Prosesi Haji Lancar, Menag Berterima Kasih ke Arab Saudi

Gelombang pertama kepulangan jamaah haji Indonesia mulai berlangsung pada Minggu (20/10/2013) pagi Waktu Arab Saudi. Semua proses lancar.

oleh Anr diperbarui 20 Okt 2013, 08:30 WIB
Gelombang pertama kepulangan jamaah haji Indonesia mulai berlangsung pada Minggu (20/10/2013) pagi Waktu Arab Saudi. Boleh dibilang, seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji berlangsung relatif lebih baik dan lancar ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Padahal, renovasi Masjidil Haram tengah berlangsung.

Terkait hal itu, Menteri Agama RI Suryadharma Ali selaku amirul hajj menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terhadap pelayanan yang baik selama musim haji tahun ini. Hanya, Indonesia tetap akan memberikan sejumlah masukan agar pelayanan kian baik pada tahun-tahun mendatang.

"Saya sampaikan perasaan terima kasih itu atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jamaah yang telah menunaikan ibadah haji pada musim ini," ujar Suryadharma ketika ditemui di Red Sea Palace Hotel, Jeddah, Sabtu, 19 Oktober.

Sebelumnya, di tempat berbeda, Menteri Agama itu bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi Bandar Alhajar.

Perasaan terima kasih itu, imbuh Suryadharma, terkait dengan perbaikan dalam berbagai bidang pelayanan. Semisal transportasi selama puncak haji, katering di Armina atau Arafah-Mina-Muzdalifah (baik yang dilakukan oleh muassasah maupun muta`ahhidin).

"Alhamdulillah. Pada tahun ini, tak ada satu pun kasus keracunan yang dialami oleh jemaah haji Indonesia," urai Menag.

Selain itu, Suryadharma mengapresiasi perbaikan mutu pada sejumlah fasilitas. Di antaranya toilet di Arafah yang dibangun bertingkat meski belum semua. Hal itu menambah kenyamanan jemaah selama puncak haji.

"Satu hal lagi, dan ini tak disangka-sangka, adalah dapat dipergunakannya semua lantai Masjidil Haram untuk tawaf," ucap Suryadharma.

Lebih jauh, Suryadharma mengatakan pihaknya sudah tak sabar ingin menyampaikan kritik dan solusi kepada Menteri Haji Bandar Alhajar. Hanya saja, belakangan ia menganggap pertemuan itu bukanlah momentum yang tepat untuk menyampaikan hal-hal tersebut.

"Namun, Menteri Haji Arab Saudi berjanji akan segera mengundang kami. Insya Allah dalam 2 bulan ke depan. Beliau pun mengaku terbuka untuk menerima masukan dari Pemerintah Indonesia. Dalam kesempatan itu, beliau menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji 1434 H/2013 M selesai. Pada saat bersamaan, proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1435 H/2014 M dimulai," tuturnya.

Adapun kepada para wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji, Suryadharma Ali sedikit `membocorkan` sejumlah catatan yang akan menjadi masukan kepada Pemerintah Arab Saudi. Suryadharma membeberkan, bahwa Pemerintah Indonesia akan meminta Arab Saudi untuk memasang tanda penunjuk arah (juga rambu-rambu, papan imbauan, dan sebagainya) dalam bahasa Indonesia.

"Kami juga akan mempertanyakan apakah kebijakan pemotongan kuota akan dicabut pada tahun depan. Hal itu berkaca dari kenyataan yang terjadi tahun ini. Bahwa kekhawatiran tak perlu lagi muncul seiring dengan digunakannya semua lantai Masjidil Haram untuk tawaf," urai Suryadharma.

Lebih jauh Suryadharma Ali mengungkapkan, Indonesia turut mendukung penegakan hukum terkait dengan pelarangan haji tanpa izin resmi, baik dari masyarakat domestik maupun internasional. Indonesia pun akan mendesak Arab Saudi untuk mempercepat pembangunan sarana perhajian di Mina dan Arafah.

"Kami juga akan sampaikan hasil evaluasi dari sejumlah pihak, seperti Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Komisi Pemantau Haji Indonesia, Badan Pusat Statistik, para anggota amirul hajj, bahkan masukan dari rekan-rekan wartawan," jelasnya.

"Salah satunya adalah soal Mina Jadid. Kami akan kembali meminta agar Mina Jadid tak lagi dipergunakan untuk jemaah haji Indonesia. Namun, seandainya tak bisa, kami akan meminta izin untuk menggunakan fasilitas kereta cepat. Soalnya, stasiun hanya berjarak 2 kilometer dari perkemahan di Mina Jadid. Sementara, jarak Jamarat (lokasi lontar jumrah) ke perkemahan di Mina Jadid tak kurang dari 8 kilometer," papar Suryadharma. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya