Dinasti Politik Ratu Atut, Ical: Bukan Dinasti yang Salah

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak mempermasalahkan adanya praktik politik dinasti dalam tubuh partainya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Okt 2013, 10:19 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak mempermasalahkan adanya praktik politik dinasti dalam tubuh partainya. Dia mengatakan, politik dinasti sah saja selama tak membuat partainya terpuruk.

"Selama itu baik untuk partai jalani dengan baik. Politik bukan dinasti yang salah. Kalau bukan dinasti tapi melanggar hukum ya sama saja," kata Aburizal Bakrie usai memimpin upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2013).

Ketika ditanya mengenai kasus korupsi yang tengah melilit salah satu kadernya yang juga merupakan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dia menilai hal itu merupakan tindakan oknum yang tidak suka dengan kadernya itu.

"Orang itukan ada yang suka dan tidak suka. Yang nggak suka itu bagian kecil," tambah pria yang kerap disapa Ical itu.

Meski begitu, Ical yakin, kasus korupsi yang tengah melanda salah satu kadernya di Banten tidak akan mempengaruhi elektabilitasnya sebagai calon presiden dari partai berlamban pohon beringin ini. "Insya Allah nggak ada apa-apa," harap Ical.

Dinasti politik Ratu Atut menjadi sorotan saat adik sang Gubernur Banten itu tersandung kasus suap sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi. Ratu Atut juga sudah dicekal ke luar negeri dan menjadi saksi kasus itu. (Mvi/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya