Politisi Demokrat kecewa dengan aksi M Rahmad, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat yang menghembuskan isu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso dijemput Badan Intelijen Negara (BIN). Aksi Rahmad berbau mengadu domba.
"Semua kecewa tentutnya, pasti sangat kecewa karena terkesan ingin adu domba, celakanya ini dongeng kosong," kata Ketua DPP Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin usai menjadi pembicara di Hotel Morrissey, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Pernyataan yang dilontarkan Rahmad membuat persepsi seolah-olah BIN terafiliasi dengan Partai Demokrat. Untuk itulah, ia meminta Rahmad muncul dan mengklarifikasi. Didi juga menyayangkan Rahmad yang tak kunjung muncul. Rahmad dituntut untuk meminta maaf.
"Makin dia hilang, akan makin rusak dan hancur reputasi dia kalau tidak minta maaf," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Pernyataan Subur dijemput anggota BIN pertama kali dilontarkan M Rahmad saat menjadi moderator saat membawakan diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang digelar di kediaman Anas Urbaningrum, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Namun Subur tidak hadir dalam diskusi itu. Rahmad pun menyampaikan alasan ketidakhadiran Subur karena telah 'dijemput' oleh BIN. Pernyataannya itu kemudian tersebar dengan cepat melalui media video youtobe dan mendapatkan reaksi beragam dari berbagai masyarakat. (Ism)
"Semua kecewa tentutnya, pasti sangat kecewa karena terkesan ingin adu domba, celakanya ini dongeng kosong," kata Ketua DPP Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin usai menjadi pembicara di Hotel Morrissey, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Pernyataan yang dilontarkan Rahmad membuat persepsi seolah-olah BIN terafiliasi dengan Partai Demokrat. Untuk itulah, ia meminta Rahmad muncul dan mengklarifikasi. Didi juga menyayangkan Rahmad yang tak kunjung muncul. Rahmad dituntut untuk meminta maaf.
"Makin dia hilang, akan makin rusak dan hancur reputasi dia kalau tidak minta maaf," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Pernyataan Subur dijemput anggota BIN pertama kali dilontarkan M Rahmad saat menjadi moderator saat membawakan diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang digelar di kediaman Anas Urbaningrum, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Namun Subur tidak hadir dalam diskusi itu. Rahmad pun menyampaikan alasan ketidakhadiran Subur karena telah 'dijemput' oleh BIN. Pernyataannya itu kemudian tersebar dengan cepat melalui media video youtobe dan mendapatkan reaksi beragam dari berbagai masyarakat. (Ism)