Indonesia gagal meraih gelar di ajang Denmark Open Super Series Premier 2013 di Odense. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dikalahkan unggulan pertama dari China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 11-21 dan 20-22 di Odense Sports Park, Ahad (20/10) malam WIB.
"Di awal, mereka sudah bermain enak, tetapi saat pembukaan terima servis, mereka banyak mati-mati sendiri jadi fokusnya hilang. Hal ini membuat lawan jadi percaya diri," kata Nova Widianto, Pelatih Ganda Putri PBSI, seperti dilansir Badminton Indonesia. "Sebaliknya, Tontowi kelihatan panik dan tertekan, Liliyana jadi terpengaruh."
Hal serupa dikatakan Liliyana. Pemain yang biasa disapa Butet ini mengaku terlalu banyak kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. Ia juga memuji penampilan Zhang yang menurutnya dapat menikmati permainan sehingga tampil sangat baik.
"Dari pertama main, sebetulnya saya sudah yakin menang. Kami sudah unggul di permainan depan dan memimpin perolehan angka. Tapi, di saat ini Tontowi banyak melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Mulai dari sinilah lawan semakin percaya diri dan mereka terus meraih poin demi poin, sulit dihentikan," tutur Liliyana.
Saat unggul 20-17 di game kedua, Tontowi/Liliyana punya kesempatan besar untuk memperpanjang permainan hingga game ketiga. Sayangnya, poin mereka justru terhenti dan Zhang/Zhao meraih lima poin berturut-turut untuk merebut gelar juara.
"Pada game kedua, Tontowi sebetulnya mulai percaya diri. Ia berani mengadu pukulan dan banyak menekan lawan. Saat memimpin 20-17, Tontowi/Liliyana terlalu terburu-buru dan kurang tenang," ucap Nova.
Sebelumnya, ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga gagal meraih gelar. Pasangan Juara Dunia 2013 dikalahkan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong asal Korea 19-21 dan 16-21.(Bog)
"Di awal, mereka sudah bermain enak, tetapi saat pembukaan terima servis, mereka banyak mati-mati sendiri jadi fokusnya hilang. Hal ini membuat lawan jadi percaya diri," kata Nova Widianto, Pelatih Ganda Putri PBSI, seperti dilansir Badminton Indonesia. "Sebaliknya, Tontowi kelihatan panik dan tertekan, Liliyana jadi terpengaruh."
Hal serupa dikatakan Liliyana. Pemain yang biasa disapa Butet ini mengaku terlalu banyak kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. Ia juga memuji penampilan Zhang yang menurutnya dapat menikmati permainan sehingga tampil sangat baik.
"Dari pertama main, sebetulnya saya sudah yakin menang. Kami sudah unggul di permainan depan dan memimpin perolehan angka. Tapi, di saat ini Tontowi banyak melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Mulai dari sinilah lawan semakin percaya diri dan mereka terus meraih poin demi poin, sulit dihentikan," tutur Liliyana.
Saat unggul 20-17 di game kedua, Tontowi/Liliyana punya kesempatan besar untuk memperpanjang permainan hingga game ketiga. Sayangnya, poin mereka justru terhenti dan Zhang/Zhao meraih lima poin berturut-turut untuk merebut gelar juara.
"Pada game kedua, Tontowi sebetulnya mulai percaya diri. Ia berani mengadu pukulan dan banyak menekan lawan. Saat memimpin 20-17, Tontowi/Liliyana terlalu terburu-buru dan kurang tenang," ucap Nova.
Sebelumnya, ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga gagal meraih gelar. Pasangan Juara Dunia 2013 dikalahkan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong asal Korea 19-21 dan 16-21.(Bog)