Inggris Tergiur Pasar Indonesia

Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan dengan jumlah kelas menengah yang terus tumbuh hingga 45 juta jiwa.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Okt 2013, 11:43 WIB
Wakil Direktur Perdagangan dan Investasi dari United Kingdom Trade and Investment (UKTI) Tiiu Morris mengatakan, Indonesia sangat tertarik pada perusahaan-perusahaan yang berteknologi canggih untuk mengolah berbagai produk barang dan jasa yang tersedia di dalam negeri. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara yang berani untuk maju.

"Perusahaan-perusahaan yang akan berkontribusi ke Indonesia lewat transfer teknologi selalu disambut baik untuk melakukan kerja sama bisnis. Indonesia masih lemah dalam hal infrastruktur, pendidikan yang merata, dan jaminan kesehatan," ujar Morris seperti dikutip dari Business Weekly, Senin (21/10/2013).

Sementara menurutnya, jasa keuangan dan penjualan di Inggris sangat kuat. Kekuatan tersebut jika dikombinasikan dengan tekad pemerintah Indonesia untuk mengembangkan basis manufaktur di dalam negeri akan sangat berhasil.

Kombinasi itu juga ditopang dengan upaya pemerintah dalam negeri untuk terus meningkatkan kemampuan tenaga kerja domestik. Menurut Morris, beberapa kelemahan Indonesia tersebut merupakan peluang-peluang bagi Inggris untuk memasuki pasar Indonesia.

Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan dengan jumlah kelas menengah yang terus tumbuh hingga 45 juta jiwa dan jumlah produk domestik yang tumbuh stabil sekitar 6%. Tak hanya itu, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya sumber daya alam.  Meski begitu, dia mengungkapkan, masuk ke pasar Tanah Air bukan merupakan hal yang mudah.

"Persiapan (untuk membuka bisnis pertama kali di Indonesia) merupakan hal yang sangat penting. Indonesia bukan pasar yang mudah. Penting sekali mencari mitra bisnis yang tepat dan membangun hubungan baik dengan mereka," jelas Morris.

Dia juga menuturkan, perusahaan Inggris yang berminat masuk ke Indonesia harus memiliki kejelasan syarat dan ketentuan.

"Itu harus sudah termasuk kompensasi yang ditawarkan untuk para tenaga kerja domestik," ungkapnya. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya