Liputan6.com, Jakarta: Jenderal Purnawirawan TNI Wiranto mendatangi Markas Besar Polri, Rabu (31/1) siang. Mantan Panglima ABRI itu melaporkan Thamrin Amal Tomagola yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Dalam sebuah diskusi di Jakarta November silam, Thamrin menuding Wiranto sebagai dalang Kerusuhan Ambon.
Mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan itu tiba di Direktorat Reserse Mabes Polri jam 13.00 WIB. Selang 15 menit kemudian, Wiranto yang didampingi Letnan Kolonel CHK PR Manalu, Letkol CHK Suchamir, dan Kapten CHK Subagyo Santoso dari Badan Pembinaan Hukum TNI meninggalkan ruangan. Kepada wartawan, Wiranto menjelaskan, kedatangannya hanya untuk menandatangani berkas laporan polisi yang dibuat 24 November tahun silam.
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Djaja Suparman dan Mayjen TNI Suady Marasabessy juga mengadukan sosiolog dari Universitas Indonesia. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat Djaja Suparman dan mantan Kepala Staf Umum ABRI Suadi Marasabessy datang ke mabes Polri dan melaporkan perkara itu 15 Januari silam. Sedangkan pelawak Miing Bagito yang menjadi moderator diskusi tersebut telah diperiksa 25 Januari silam.(ANS/Nina Waskito dan Gatot Setiawan)
Mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan itu tiba di Direktorat Reserse Mabes Polri jam 13.00 WIB. Selang 15 menit kemudian, Wiranto yang didampingi Letnan Kolonel CHK PR Manalu, Letkol CHK Suchamir, dan Kapten CHK Subagyo Santoso dari Badan Pembinaan Hukum TNI meninggalkan ruangan. Kepada wartawan, Wiranto menjelaskan, kedatangannya hanya untuk menandatangani berkas laporan polisi yang dibuat 24 November tahun silam.
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Djaja Suparman dan Mayjen TNI Suady Marasabessy juga mengadukan sosiolog dari Universitas Indonesia. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat Djaja Suparman dan mantan Kepala Staf Umum ABRI Suadi Marasabessy datang ke mabes Polri dan melaporkan perkara itu 15 Januari silam. Sedangkan pelawak Miing Bagito yang menjadi moderator diskusi tersebut telah diperiksa 25 Januari silam.(ANS/Nina Waskito dan Gatot Setiawan)