Ketua DPR Marzuki Alie akhirnya menyelesaikan pemeriksaan sebagai saksi pada kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum. Diperiksa selama 2 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), politisi Partai Demokrat itu mengaku hanya ditanya mengenai Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
"Saya hanya ditanya 1 pertanyaan, soal Kongres Partai Demokrat. Saya sudah mundur sebagai Sekjen pada saat kongres sehingga tidak mengerti bagaimana kesiapan kongres," ujar Marzuki di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Marzuki juga dikonfirmasi menanyakan perihal informasi mengenai 3 calon Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres, yang disebut mendapat aliran dana dari PT Adhi Karya melalui mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Dengan tegas hal itu langsung dibantah Marzuki. Menurutnya, ia sama sekali tidak tahu ada aliran dana 'haram' yang dikucurkan dalam kongres yang dimenangi oleh Anas Urbaningrum tersebut.
"Saya tidak tahu ada aliran dana atau tidak. Tapi saya mendengar (ada aliran dana). Ya suara-suara saja dan saya tidak punya minat untuk mengetahui aliran kongres. Untuk apa, saya tidak mau tahu, karena saya memang bukan ahlinya," tegas Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Mengenai adanya uang PT Adhi Karya yang mengalir ke setiap calon Ketum Partai Demokrat, kata Marzuki, hal itu tidak ditanyakan penyidik KPK.
"Tidak ada. Tidak ada sama sekali. Marzuki Alie tidak pernah menerima uang seperak pun dari siapa saja dan itu tidak ditanya. Artinya tidak ada. Jangan menanyakan hal yang tidak ada," pungkasnya.
Sebelum diperiksa KPK, Marzuki yang mengenakan setelan jas warna hitam itu mengaku tidak tahu sama sekali mengenai proyek yang juga telah menjerat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, sebagai tersangka.
"Saya tidak pernah bersentuhan dengan kasus Hambalang, ngerti saja saya tidak. Tapi saya berpikir positif dalam rangka pemberantasan koprupsi. Sebagai bentuk komitmen saya untuk ikut bersama-sama memberantas korupsi di RI yang kita cintai," kata salah seorang peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini. (Ado/Ism)
"Saya hanya ditanya 1 pertanyaan, soal Kongres Partai Demokrat. Saya sudah mundur sebagai Sekjen pada saat kongres sehingga tidak mengerti bagaimana kesiapan kongres," ujar Marzuki di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Marzuki juga dikonfirmasi menanyakan perihal informasi mengenai 3 calon Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres, yang disebut mendapat aliran dana dari PT Adhi Karya melalui mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Dengan tegas hal itu langsung dibantah Marzuki. Menurutnya, ia sama sekali tidak tahu ada aliran dana 'haram' yang dikucurkan dalam kongres yang dimenangi oleh Anas Urbaningrum tersebut.
"Saya tidak tahu ada aliran dana atau tidak. Tapi saya mendengar (ada aliran dana). Ya suara-suara saja dan saya tidak punya minat untuk mengetahui aliran kongres. Untuk apa, saya tidak mau tahu, karena saya memang bukan ahlinya," tegas Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Mengenai adanya uang PT Adhi Karya yang mengalir ke setiap calon Ketum Partai Demokrat, kata Marzuki, hal itu tidak ditanyakan penyidik KPK.
"Tidak ada. Tidak ada sama sekali. Marzuki Alie tidak pernah menerima uang seperak pun dari siapa saja dan itu tidak ditanya. Artinya tidak ada. Jangan menanyakan hal yang tidak ada," pungkasnya.
Sebelum diperiksa KPK, Marzuki yang mengenakan setelan jas warna hitam itu mengaku tidak tahu sama sekali mengenai proyek yang juga telah menjerat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, sebagai tersangka.
"Saya tidak pernah bersentuhan dengan kasus Hambalang, ngerti saja saya tidak. Tapi saya berpikir positif dalam rangka pemberantasan koprupsi. Sebagai bentuk komitmen saya untuk ikut bersama-sama memberantas korupsi di RI yang kita cintai," kata salah seorang peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini. (Ado/Ism)
