[VIDEO] Kejar-kejaran Topeng Monyet dan Satpol PP

Bak senasib-sepenanggungan, sang pengamen dan monyetnya yang tertangkap petugas ini berbagi minuman segar sebagai penghilang haus.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Okt 2013, 18:05 WIB
'Sarimin pergi ke pasar.'

Kalimat itu telah akrab di telinga. Begitu pun dengan beberapa kebiasaan mereka, seperti naik motor, naik sepeda, dan aneka keterampilan lain. Namun eksploitasi di balik kelucuan si monyet-monyet ini menuai keprihatinan.

Kejar-kejaran antara petugas Satpol PP dan pengamen topeng monyet terjadi di kawasan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur siang tadi. Bak senasib-sepenanggungan, sang pengamen dan monyetnya yang tertangkap petugas ini berbagi minuman segar sebagai penghilang haus usai dikejar-kejar petugas.

Pengamen mengaku tidak memiliki pekerjaan lain selain menjajakan atraksi topeng monyet. Mereka juga tidak memiliki modal, sehingga dirinya memilih mengamen di perempatan-perempatan lampu lampu merah, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (22/10/2013).

Monyet lucu yang pandai beraksi itu ternyata didapat melalui latihan kejam selama 3-4 hari. Leher dan tangan mereka terikat, serta tak boleh tidur sambil berdiri. Padahal monyet termasuk hewan dilindungi. Tak dibenarkan menyiksa monyet berbalut atraksi untuk menghasilkan uang.

Inilah yang membuat Pemprov DKI Jakarta berencana menampung para monyet di Taman Margasatwa Ragunan. Jakarta ditargetkan bersih dari topeng monyet pada 2014 mendatang. (Ndy/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya