Bila ada anak mengalami sejenis gangguan pernapasan tertentu saat tidur, maka membuang amandel dan adenoid pada anak tak hanya dapat membantu mereka menikmati tidur lebih nyaman, tapi juga dapat memperbaiki perilaku mereka. Begitu hasil sementara sebuah penelitian yang masih perlu ditindaklanjuti .
Sebagaimana dilaporkan Archives of Otolaryngology, Head and Neck Surgery dikutip Selasa (22/10/2013), seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami gangguan tidur (sleep apnea) yang membuat napas berulangkali terhenti selama sesaat waktu tidur.
Simtom dari gangguan itu adalah mendengkur, tersedak, megap-megap, tak nyenyak, dan sering terjaga. Gangguan ini dapat sembuh dengan membuang tonsil dan adenoid yang terletak di bagian atas belakang tenggorokan.
Gangguan emosi dan perilaku seperti ketidakmampuan belajar, gangguan mencurahkan perhatian, serta hiperaktif dilaporkan menyertai anak yang menderita gangguan seperti itu.
Dalam penelitian terhadap 38 anak usia 2 hingga 18, tim yang dipimpin Dr. Nira A. Goldstein dari University of New York Health Science Center di Brooklyn, mendapati 10 anak menderita gangguan itu. Tapi tiga bulan setelah operasi, gangguan-gangguan itu ternyata hilang.
Atas dasar itu, periset menyimpulkan, membuang amandel dan adenoid dapat memperbaiki perilaku anak. Namun karena jumlah responden sedikit, mereka mengusulkan adanya suatu penelitian lanjutan.
(Abd)
Sebagaimana dilaporkan Archives of Otolaryngology, Head and Neck Surgery dikutip Selasa (22/10/2013), seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami gangguan tidur (sleep apnea) yang membuat napas berulangkali terhenti selama sesaat waktu tidur.
Simtom dari gangguan itu adalah mendengkur, tersedak, megap-megap, tak nyenyak, dan sering terjaga. Gangguan ini dapat sembuh dengan membuang tonsil dan adenoid yang terletak di bagian atas belakang tenggorokan.
Gangguan emosi dan perilaku seperti ketidakmampuan belajar, gangguan mencurahkan perhatian, serta hiperaktif dilaporkan menyertai anak yang menderita gangguan seperti itu.
Dalam penelitian terhadap 38 anak usia 2 hingga 18, tim yang dipimpin Dr. Nira A. Goldstein dari University of New York Health Science Center di Brooklyn, mendapati 10 anak menderita gangguan itu. Tapi tiga bulan setelah operasi, gangguan-gangguan itu ternyata hilang.
Atas dasar itu, periset menyimpulkan, membuang amandel dan adenoid dapat memperbaiki perilaku anak. Namun karena jumlah responden sedikit, mereka mengusulkan adanya suatu penelitian lanjutan.
(Abd)