Topeng Monyet, Bisnis Menjanjikan Warga Cipinang

Topeng monyet menjadi bisnis yang menjanjikan bagi para pemilik hewan primata tersebut.

oleh Widji Ananta diperbarui 22 Okt 2013, 23:03 WIB
Topeng monyet menjadi bisnis yang menjanjikan bagi para pemilik hewan primata tersebut. Hal itu terlihat di sekitar pemukiman warga di daerah Waduk Kanal Banjir Timur, (KBT), Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

Menurut seorang warga yang enggan disebutkan namanya, pemukiman tersebut dihuni warga yang sebagian besar berprofesi sebagai pengamen topeng monyet. Ia menuturkan di antara pengamen topeng monyet itu ada yang bertindak sebagai pemilik monyet yang meminjamkan peliharaannya kepada orang lain untuk digunakan sebagai alat bisnis.

"Memang banyak, yang bermukim pengamen monyet di sini. Tapi ada sih 1 apa 2 orang gitu yang mempunyai monyet lebih dari 1 ekor, dan disewakan ke orang lain. Biasa, kan bisa jadi bisnis," ujar dia di KBT, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (22/10/2013).

Meski begitu, dia mengaku tak mengetahui secara pasti harga sewa per monyet tersebut. Dia memperkirakan sewanya dapat mencapai Rp 100 ribu per hari. "Untuk harga sewa pasti, saya nggak paham. Tapi bisa jadi sampai Rp 100 ribu," ceritanya.

Pria 42 tahun ini juga menuturkan, pemilik bisnis monyet itu jarang pulang ke pemukiman. Biasanya mereka pulang sepekan sekali.  "Lahan bisnis monyet juga sampai ke daerah Kampung Besar, Duren Sawit, dan Bintara," imbuh pria tersebut.

Pantauan Liputan6.com, setidaknya ada sekitar 20 pengamen topeng monyet yang bermukim di sekitar waduk KBT, Cipinang Besar Selatan, Jaktim. Mereka tinggal di rumah-rumah bilik yang tak tertata rapi dan kumuh.

Secara lisan Jokowi sebelumnya berjanji Jakarta akan bebas dari hiburan topeng monyet di jalan-jalan pada 2014. Jokowi menegaskan monyet-monyet itu tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi hewan tersebut kerap disiksa oleh pemiliknya. (Ali/Mvi)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya