SBY Resmikan Proyek MP3EI di Kalsel

Presiden SBY bakal meresmikan sejumlah proyek senilai Rp 15 triliun. Proyek itu merupakan bagian dari MP3EI.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Okt 2013, 11:15 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal meresmikan sejumlah proyek senilai Rp 15 triliun di Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ini. Proyek-proyek itu merupakan bagian dari program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet, Rabu (23/10/2013), proyek-proyek yang akan diresmikan Presiden SBY pada siang ini di antaranya adalah proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Asam-Asam unit 3 dan 4. PLTU berbahan bakar batubara di Kabupaten Tanah Laut berkapasitas 2 x 65 Mw senilai Rp1,7 triliun.

Selain itu, PLTU yang dibangun pihak swasta berkapasitas 2 x 30 MW dengan nilai investasi Rp1,6 triliun di Kabupaten Tabalong. Kemudian, pembangunan pabrik kelapa sawit serta jembatan layang kota Banjarmasin.

Tak hanya itu, Presiden SBY juga akan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian sejumlah pabrik diantaranya pabrik minyak goreng (refinery) dan dermaga, PT Golden Hope Nusantara, Desa Suangai Taib, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru.

Adapun pada Kamis (24/10/2013), Presiden SBY dijadwalkan menghadiri Kongres Budaya Banjar. Pada kesempatan ini, Presiden SBY akan diberi gelar Tatuha Banua Nang Batuah melalui prosesi batapung tawar dan batumbang apam. Panitia juga sudah menyiapkan busana khas Banjar yakni baju miskat yang biasa dipakai para bangsawan Banjar untuk dikenakan Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono pada acara tersebut.

Datu Mangku Adat Kesultanan Banjar H Adjim Arijadi mengungkapkan, pemberian gelar merupakan kegiatan rutin setiap digelar kongres budaya Banjar. Untuk tahun ini, SBY mendapatkan gelar budaya sebagai ucapan terima kasih dari Lembaga Budaya Banjar atas dukungan dari Presiden SBY kepada masyarakat Kalsel dan warga Banjar.

“Presiden SBY terus memberikan dukungan kepada Urang Banjar. Sehingga layak beliau diberikan gelar. Diharapkan agar SBY di sisa pemerintahan ini bisa lebih memperhatikan Urang Banjar,” ujar Adjim, di Banjarmasin, pekan lalu.

Gelar Tetuha Banua nang Batuah ini merupakan gelar budaya. Bukan gelar kebangsawanan seperti Gusti, Datu, maupun Pangeran. Sehingga diberikan kepada seseorang yang dinilai layak dan berperan bagi kebudayaan warga Banjar. Selain itu SBY juga dianggap figur orang yang mendapatkan nilai bauntung dan batuah seperti yang ditanamkan oleh orang tua di Banjar. (Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya