Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan hasil pencapaian realisasi investasi kuartal ketiga 2013 pada Rabu (23/10/2013). Pencapaian investasi menembus Rp 100,5 triliun pada kuartal ketiga 2013.
Angka ini menorehkan sejarah pertama kalinya untuk realisasi investasi kuartalan. "Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara triwulanan melampaui Rp 100 triliun. Sepanjang Juli-September ini sebesar Rp 100,5 triliun," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di kantornya.
Artikel investasi Indonesia yang tembus Rp 100 triliun dalam sejarah Indonesia menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca oleh pembaca Liputan6.com, hari ini.
Artikel lain seperti reaksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terhadap penghentian pasokan bahan bakar pesawat (avtur) dari PT Pertamina ke PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) juga banyak dibaca pada edisi hari ini. Lalu artikel lain yang paling banyak dibaca antara lain kecanduan yang paling menguras kantong. Serta uang dolar Amerika Serikat yang sering dipalsukan.
Berikut adalah ringkasan lima artikel terpopuler pada edisi hari ini:
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan, investasi Indonesia dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) secara triwulanan melampaui Rp 100 triliun. Raihan angka investasi itu menorehkan sejarah pertama kalinya untuk realisasi investasi kuartalan.
Realisasi investasi Juli-September mencapai Rp 100,5 triliun ini naik 22,9% dari periode yang sama 2012 sebesar Rp 81,8 triliun. Angka ini juga meningkat dibandingkan kuartal kedua 2013 yang mencapai Rp 99,8 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sepertinya sudah lepas tangan untuk mengurusi persoalan penghentian pasokan bahan bakar pesawat (avtur) dari PT Pertamina ke PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Dahlan menyerahkan hal tersebut kepada masing-masing manajemen perusahaan. Adapun perjanjian kedua belah pihak terkait pembelian maupun utang avtur, Dahlan menilai hal itu merupakan kesepakatan awal masing-masing perusahaan.
Kecanduan dapat membuat banyak orang rela menghabiskan uangnya dalam jumlah besar. Jatuh cinta juga bisa membuat pria dan wanita tak segan untuk mengeluarkan uang banyak karena ingin terus bertemu.
Seperti melansir The Richest, beberapa kecanduan tertentu dapat membuat banyak orang kehilangan banyak uang dalam setahun.
Tak hanya rupiah, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ternyata sering dipalsukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Dari seluruh pecahan uang dolar ada pecahan dolar Amerika Serikat yang sering dipalsukan.
Hal itu karena uang pecahan itu merupakan pecahan yang paling umum ditarik melalui mesin ATM.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve meluncurkan desain baru uang kertas pecahan US$ 100 yang mulai diedarkan pada 8 Oktober 2013 lalu.
Namun peluncuran desain baru ini tidak diikuti dengan pecahan dolar lainnya. Menurut Chief Cashier US Federal Reserve, Michael J Lambert, hal itu dilakukan karena jumlah permintaan US$ 100 secara global paling besar dibandingkan dengan pecahan dolar lainnya.
Angka ini menorehkan sejarah pertama kalinya untuk realisasi investasi kuartalan. "Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara triwulanan melampaui Rp 100 triliun. Sepanjang Juli-September ini sebesar Rp 100,5 triliun," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di kantornya.
Artikel investasi Indonesia yang tembus Rp 100 triliun dalam sejarah Indonesia menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca oleh pembaca Liputan6.com, hari ini.
Artikel lain seperti reaksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terhadap penghentian pasokan bahan bakar pesawat (avtur) dari PT Pertamina ke PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) juga banyak dibaca pada edisi hari ini. Lalu artikel lain yang paling banyak dibaca antara lain kecanduan yang paling menguras kantong. Serta uang dolar Amerika Serikat yang sering dipalsukan.
Berikut adalah ringkasan lima artikel terpopuler pada edisi hari ini:
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan, investasi Indonesia dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) secara triwulanan melampaui Rp 100 triliun. Raihan angka investasi itu menorehkan sejarah pertama kalinya untuk realisasi investasi kuartalan.
Realisasi investasi Juli-September mencapai Rp 100,5 triliun ini naik 22,9% dari periode yang sama 2012 sebesar Rp 81,8 triliun. Angka ini juga meningkat dibandingkan kuartal kedua 2013 yang mencapai Rp 99,8 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sepertinya sudah lepas tangan untuk mengurusi persoalan penghentian pasokan bahan bakar pesawat (avtur) dari PT Pertamina ke PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Dahlan menyerahkan hal tersebut kepada masing-masing manajemen perusahaan. Adapun perjanjian kedua belah pihak terkait pembelian maupun utang avtur, Dahlan menilai hal itu merupakan kesepakatan awal masing-masing perusahaan.
Kecanduan dapat membuat banyak orang rela menghabiskan uangnya dalam jumlah besar. Jatuh cinta juga bisa membuat pria dan wanita tak segan untuk mengeluarkan uang banyak karena ingin terus bertemu.
Seperti melansir The Richest, beberapa kecanduan tertentu dapat membuat banyak orang kehilangan banyak uang dalam setahun.
Tak hanya rupiah, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ternyata sering dipalsukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Dari seluruh pecahan uang dolar ada pecahan dolar Amerika Serikat yang sering dipalsukan.
Hal itu karena uang pecahan itu merupakan pecahan yang paling umum ditarik melalui mesin ATM.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve meluncurkan desain baru uang kertas pecahan US$ 100 yang mulai diedarkan pada 8 Oktober 2013 lalu.
Namun peluncuran desain baru ini tidak diikuti dengan pecahan dolar lainnya. Menurut Chief Cashier US Federal Reserve, Michael J Lambert, hal itu dilakukan karena jumlah permintaan US$ 100 secara global paling besar dibandingkan dengan pecahan dolar lainnya.