Perusahaan konstruksi Indonesia dinilai siap bersaing dalam Asean Economic Community 2015. Hal itu terlihat dari sepak terjang yang sudah dilakukan di luar negeri.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W.Husaini mengatakan, kini perusahaan konstruksi dalam negeri sudah biasa menggarap proyek-proyek konstruksi di luar negeri.
"Indonesia sudah pasti bersaing kita pernah bikin jalan tol Malaysia,di Filipina, Manila sebagian dibangun Indonesia, di Aljazair, Saudi Arabia, salah satu sub kontrukor Waskita karya, nanti tahun depan kita berkiprah dengan Myanmar," kata Husaini, Kamis (24/10/2013), Concrete Show South East Asia JIExpo Kemayoran.
Husnaini mengungkapkan, pengalaman perusahaan Indonesia yang banyak menggarap proyek di luar negeri menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan Indonesia dapat bersaing di kancah perdagangan bebas Asean 2015.
"Indonesia sering bikin pasti tahu caranya, kalau tidak ada proyek tidak tahu, kita bisa bikin airport ratusan, sementara Singapura cuma bikin satu saja, tidak ada alasan Indonesia kalah dengan negara kecil," kata Husaini.
Selain itu, Husnaini memperkirakan, industri beton akan paling maju ke depannya. Hal itu karena beton merupakan komponen terbanyak dalam sebuah proyek konstruksi.
"Sebagai besar kontruksi adalah beton dengan batu bata atau Precast (beton pra cetak seperti di Antasari. kenapa mendorong? Ini akan mengikuti rantai pasok, maka didorong ke pabrik, keuntungannya, efisiensi, ke depan propek beton Precast, produk kita sudah dikenal di Aljazair, Timor Leste, dan Myamar," ujar Husaini. (Pew/Ahm)
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W.Husaini mengatakan, kini perusahaan konstruksi dalam negeri sudah biasa menggarap proyek-proyek konstruksi di luar negeri.
"Indonesia sudah pasti bersaing kita pernah bikin jalan tol Malaysia,di Filipina, Manila sebagian dibangun Indonesia, di Aljazair, Saudi Arabia, salah satu sub kontrukor Waskita karya, nanti tahun depan kita berkiprah dengan Myanmar," kata Husaini, Kamis (24/10/2013), Concrete Show South East Asia JIExpo Kemayoran.
Husnaini mengungkapkan, pengalaman perusahaan Indonesia yang banyak menggarap proyek di luar negeri menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan Indonesia dapat bersaing di kancah perdagangan bebas Asean 2015.
"Indonesia sering bikin pasti tahu caranya, kalau tidak ada proyek tidak tahu, kita bisa bikin airport ratusan, sementara Singapura cuma bikin satu saja, tidak ada alasan Indonesia kalah dengan negara kecil," kata Husaini.
Selain itu, Husnaini memperkirakan, industri beton akan paling maju ke depannya. Hal itu karena beton merupakan komponen terbanyak dalam sebuah proyek konstruksi.
"Sebagai besar kontruksi adalah beton dengan batu bata atau Precast (beton pra cetak seperti di Antasari. kenapa mendorong? Ini akan mengikuti rantai pasok, maka didorong ke pabrik, keuntungannya, efisiensi, ke depan propek beton Precast, produk kita sudah dikenal di Aljazair, Timor Leste, dan Myamar," ujar Husaini. (Pew/Ahm)