Pembeli asal China menjadi salah satu penyumbang pembeli terbanyak dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) pada 16-20 Oktober 2013 lalu. Jumlah pembeli asal China capai 11,84% dari total pembeli secara keseluruhan.
Pada ajang itu tercatat sebanyak 9.343 pembeli yang berasal dari 118 negara. Selain China, negara penyumbang pembeli lainnya seperti Jepang 6,2%, Australia 5,38%, Afrika Selatan 4,78%, India 4,68%, Korea Selatan 4,57%, Amerika Serikat 4,18%, Zimbabwe 3,81%, Malaysia 3,66%, dan Arab Saudi 2,93%.
"Komposisi buyers pada TEI 2013 didominasi oleh negara-negara non-tradisional sebanyak 77,54%," ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, saat konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013).
Sementara itu, lanjut Gita, hal menarik pada penyelenggaraan TEI tahun ini adalah adanya pembeli pendatang baru (non-tradisional) yang berasal dari Suriname, Papua Nugini, Yaman, Aljazair, Bulgaria, dan Kamerun yang juga melakukan transaksi cukup besar. "Hal ini menunjukan bahwa kebijakan diversifikasi pasar oleh pemerintah mulai membuahkan hasil," kata Gita.
Gita menjelaskan, capaian ini tidak lepas dari peran aktif perwakilan RI di luar negeri seperti KBRI, Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang dalam berbagai kesempatan mensosialisasikan dan mempromosikan TEI di wilayah akreditasinya masing-masing. (Dny/Ahm)
Pada ajang itu tercatat sebanyak 9.343 pembeli yang berasal dari 118 negara. Selain China, negara penyumbang pembeli lainnya seperti Jepang 6,2%, Australia 5,38%, Afrika Selatan 4,78%, India 4,68%, Korea Selatan 4,57%, Amerika Serikat 4,18%, Zimbabwe 3,81%, Malaysia 3,66%, dan Arab Saudi 2,93%.
"Komposisi buyers pada TEI 2013 didominasi oleh negara-negara non-tradisional sebanyak 77,54%," ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, saat konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013).
Sementara itu, lanjut Gita, hal menarik pada penyelenggaraan TEI tahun ini adalah adanya pembeli pendatang baru (non-tradisional) yang berasal dari Suriname, Papua Nugini, Yaman, Aljazair, Bulgaria, dan Kamerun yang juga melakukan transaksi cukup besar. "Hal ini menunjukan bahwa kebijakan diversifikasi pasar oleh pemerintah mulai membuahkan hasil," kata Gita.
Gita menjelaskan, capaian ini tidak lepas dari peran aktif perwakilan RI di luar negeri seperti KBRI, Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang dalam berbagai kesempatan mensosialisasikan dan mempromosikan TEI di wilayah akreditasinya masing-masing. (Dny/Ahm)