[VIDEO] Kasihan, Murid SD Belajar di Lantai Rumah Warga

Diduga ada konflik internal dan penyelewengan sertifikat tanah, sebuah sekolah di Lombok, Nusa Tenggara Barat disegel warga.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Okt 2013, 13:14 WIB
Hanya karena konflik internal dan dugaan penyelewengan sertifikat tanah, sebuah sekolah di Lombok, Nusa Tenggara Barat disegel warga. Para siswanya pun terpaksa belajar di rumah warga.

Ironisnya, meski telah dilaporkan, kasus ini cenderung dibiarkan dan belum mendapat tanggapan serius dari instansi terkait.

Seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/10/2013), puluhan siswa kelas 1 hingga kelas 3 Madrasah Tsanawiyah NW Jantuk, Mantang, Lombok Tengah terpaksa belajar di lantai rumah warga di Desa Jantuk selama sepekan terakhir.

Meski harus bergiliran saat belajar, namun 85 siswa ini tetap semangat belajar dipandu guru mereka.

Penyegelan madrasah dilakukan warga karena kesal dengan konflik internal yang berlarut-larut, dalam pengelolaan sekolah milik yayasan pendidikan terbesar di Lombok.

Konflik melibatkan 2 orang yang mengaku ditunjuk pihak yayasan sebagai kepala sekolah. Konflik terus terjadi, sehingga mengganggu aktivitas belajar. Warga juga menduga ada penyelewengan sertifikat tanah sekolah, yang dulunya diwakafkan salah seorang warga desa.

Para siswa dan guru kini hanya bisa berharap konflik segera selesai, agar mereka bisa kembali bersekolah dengan nyaman.

Hal yang hampir serupa juga terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Akibat kisruh antara pihak sekolah dan para tukang yang menuntut pembayaran honor pembangunan gedung sekolah, ratusan siswa SD Oepaha terlantar. Para siswa tidak mendapatkan pelajaran, dan hanya berkeliaran di sekolah karena guru menjadi jarang masuk ke kelas. (Tnt/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya