Mitos yang sering terdengar di kalangan pria bahwa mengenakan celana boxer (celana pendek, biasanya untuk bertinju), bukan celana ketat bisa meningkatkan kualitas sperma. Benarkah seperti itu?
Ahli Kesuburan dari Queensland, Australia Dr David Molloy, menjelaskan, tak ada bukti nyata yang mendukung teori dengan celana boxer bisa memengaruhi sperma.
"Sangat penting untuk memahami bagaimana sistem reproduksi pria bekerja dan menghilangkan beberapa mitos umum dan kesalahpahaman," kata pria yang juga sebagai Direkyur Medis di Grup Kesuburan di Queensland seperti dikutip CourierMail, Jumat (25/10/2013).
"Salah satu yang saya dengar sepanjang waktu adalah celana ketat buruk buat sperma pria. Tidak ada bukti yang konkret bahwa memakai celana yang bukan boxer pendek bisa buruk buat kualitas sperma. Mitos kesuburan ini umumnya didasarkan pada kenyataan bahwa sperma tak suka dengan suhu tinggi," katanya.
Dr Molloy menjelaskan, pada dasarnya memaksimalkan kualitas sperma bermuara pada akal sehat. Soalnya, pria sehat akan menghasilkan sperma yang sehat pula.
(Mel/Abd)
Ahli Kesuburan dari Queensland, Australia Dr David Molloy, menjelaskan, tak ada bukti nyata yang mendukung teori dengan celana boxer bisa memengaruhi sperma.
"Sangat penting untuk memahami bagaimana sistem reproduksi pria bekerja dan menghilangkan beberapa mitos umum dan kesalahpahaman," kata pria yang juga sebagai Direkyur Medis di Grup Kesuburan di Queensland seperti dikutip CourierMail, Jumat (25/10/2013).
"Salah satu yang saya dengar sepanjang waktu adalah celana ketat buruk buat sperma pria. Tidak ada bukti yang konkret bahwa memakai celana yang bukan boxer pendek bisa buruk buat kualitas sperma. Mitos kesuburan ini umumnya didasarkan pada kenyataan bahwa sperma tak suka dengan suhu tinggi," katanya.
Dr Molloy menjelaskan, pada dasarnya memaksimalkan kualitas sperma bermuara pada akal sehat. Soalnya, pria sehat akan menghasilkan sperma yang sehat pula.
(Mel/Abd)
