Ketertarikan pria terhadap wanita tidak hanya dilihat dari bentuk tubuh, wajah atau pribadinya. Untuk para pria di Sumatera Utara, Indonesia ukuran kaki wanita menjadi daya tarik sendiri. Penelitian baru yang dikutip Health, Jumat (25/10/2013) mengatakan pria Batak Karo menganggap perempuan dengan ukuran kaki besar lebih menarik.
Para peneliti dari University of Washington mengatakan pengaruh budaya dan sosial berperan kuat terhadap hal ini. "Budaya dan sosial memainkan peran kuat bagi pria Batak Karo dalam memilih pasangan mereka," ujar peneliti dan Antropolog, Geoff Kushnick.
Timnya percaya kaki besar terkait dengan pedesaan dan budaya pertanian mereka. Penelitian ini melibatkan 159 Batak Karo dewasa. Masing-masing diberi lima gambar seorang wanita bertelanjang kaki dengan rambut panjang dengan mengenakan kemeja serta padanan rok mencapai pertengahan betis.
Hasil penelitian tersebut menunjukan mereka melihat ukuran kaki yang membuat mereka tertarik. Hal ini juga terjadi di Kamboja, Papua Nugini dan Tanzania yang lebih memilih wanita dengan ukuran sepatu yang lebih besar.
"Studi ini mengatakan potensi budaya dalam daerah memengaruhi daya tarik seksual atau pemilihan lawan jenis," ucapnya. Studi ini dipublikasikan pada 30 Mei di Human Nature.
(Mia/Abd)
Para peneliti dari University of Washington mengatakan pengaruh budaya dan sosial berperan kuat terhadap hal ini. "Budaya dan sosial memainkan peran kuat bagi pria Batak Karo dalam memilih pasangan mereka," ujar peneliti dan Antropolog, Geoff Kushnick.
Timnya percaya kaki besar terkait dengan pedesaan dan budaya pertanian mereka. Penelitian ini melibatkan 159 Batak Karo dewasa. Masing-masing diberi lima gambar seorang wanita bertelanjang kaki dengan rambut panjang dengan mengenakan kemeja serta padanan rok mencapai pertengahan betis.
Hasil penelitian tersebut menunjukan mereka melihat ukuran kaki yang membuat mereka tertarik. Hal ini juga terjadi di Kamboja, Papua Nugini dan Tanzania yang lebih memilih wanita dengan ukuran sepatu yang lebih besar.
"Studi ini mengatakan potensi budaya dalam daerah memengaruhi daya tarik seksual atau pemilihan lawan jenis," ucapnya. Studi ini dipublikasikan pada 30 Mei di Human Nature.
(Mia/Abd)