Nurhayati Subakat , direktur utama PT Paragon Technology & Innovation, sebuah perusahaan kosmetik dengan produk andalannya Wardah, mengungkapkan kesuksesan yang dicapainya selama ini diperoleh dengan cara yang sangat sederhana. Dalam menjalani bisnis di bidang kosmetik dan produk kecantikan lainnya, Nurhayati mengaku hanya bermodalkan duit.
Jangan salah sangka dahulu, duit yang dimaksud disini adalah singkatan daria Doa, Usaha Ikhtiar, dan Tawakal.
"Cuma empat kata itu aja," ungkap Nurhayati saat ditemui usai menjadi pembicara di acara `Mom in Business` di Jakarta, baru-baru ini.
Tak hanya DUIT, Wanita pengusaha berusia 63 tahun ini mengaku memiliki pegangan lain dalam menjalankan bisnisnya. Sudah malang melintang hampir 29 tahun di dunia bisnis kecantikan ini, Nurhayati mengaku menjalankan bisnisnya lewat pedoman usaha 5P.
"Kalau untuk bisnis ya pegangan saya cuma 5P. Kalau orang lain kan biasanya cuma 4P. Nah 5P itu, Price, Product, Promotion, Place dan Pertolongan dari Allah," ujar Nurhayati yang memulai bisnisnya dengan menjual sampo hasil racikannya ke warung dekat rumah.
Bagi Nurhayati, seorang pebisnis tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Kelancaran dalam berbisnis justru bisa diperoleh saat si pemilik usaha memikirkan orang lain di sekitarnya. Wanita yang juga mengawali usahanya dengan berjualan dari pintu ke pintu ini mengaku sempat muncul keinginan menghentikan bisnisnya saat musibah kebakaran menimpa tempat usahanya.
Niat itupun akhirnya diurungkan karena Nurhayati masih memikirkan nasib 20 karyawan yang menggantungkan hidup padanya.
"Kalau kita berbisnis sambil memikirkan orang lain, seperti nasib karyawan misalnya, itu selalu saja ada pertolongan. Saya juga dulu pikir bagaimana membuat anak-anak saya bisa memiliki lebih dari apa yang saya capai dari sekarang. Jadi ya kita harus memikirkan orang lain jugalah," paparnya.
Dengan modal DUIT dan 5P yang dijalankannya secara konsisten, bisnis produk kecantikan Nurhayati kini telah dilimpahknya seluruhnya kepada anak-anaknya.
Meski telah menggapai sukses di dalam negeri, Nurhayati masih memendam tekad untuk memboyong produknya ke pasar internasional dan bersaing dengan produk komestik dari luar. (Sis/Shd)
Jangan salah sangka dahulu, duit yang dimaksud disini adalah singkatan daria Doa, Usaha Ikhtiar, dan Tawakal.
"Cuma empat kata itu aja," ungkap Nurhayati saat ditemui usai menjadi pembicara di acara `Mom in Business` di Jakarta, baru-baru ini.
Tak hanya DUIT, Wanita pengusaha berusia 63 tahun ini mengaku memiliki pegangan lain dalam menjalankan bisnisnya. Sudah malang melintang hampir 29 tahun di dunia bisnis kecantikan ini, Nurhayati mengaku menjalankan bisnisnya lewat pedoman usaha 5P.
"Kalau untuk bisnis ya pegangan saya cuma 5P. Kalau orang lain kan biasanya cuma 4P. Nah 5P itu, Price, Product, Promotion, Place dan Pertolongan dari Allah," ujar Nurhayati yang memulai bisnisnya dengan menjual sampo hasil racikannya ke warung dekat rumah.
Bagi Nurhayati, seorang pebisnis tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Kelancaran dalam berbisnis justru bisa diperoleh saat si pemilik usaha memikirkan orang lain di sekitarnya. Wanita yang juga mengawali usahanya dengan berjualan dari pintu ke pintu ini mengaku sempat muncul keinginan menghentikan bisnisnya saat musibah kebakaran menimpa tempat usahanya.
Niat itupun akhirnya diurungkan karena Nurhayati masih memikirkan nasib 20 karyawan yang menggantungkan hidup padanya.
"Kalau kita berbisnis sambil memikirkan orang lain, seperti nasib karyawan misalnya, itu selalu saja ada pertolongan. Saya juga dulu pikir bagaimana membuat anak-anak saya bisa memiliki lebih dari apa yang saya capai dari sekarang. Jadi ya kita harus memikirkan orang lain jugalah," paparnya.
Dengan modal DUIT dan 5P yang dijalankannya secara konsisten, bisnis produk kecantikan Nurhayati kini telah dilimpahknya seluruhnya kepada anak-anaknya.
Meski telah menggapai sukses di dalam negeri, Nurhayati masih memendam tekad untuk memboyong produknya ke pasar internasional dan bersaing dengan produk komestik dari luar. (Sis/Shd)