Buruh Tuntut Upah Dinaikkan, Jokowi: Masuk Logika atau Tidak?

"Kita juga harus lihat faktor eksternal, ekonomi seperti apa," kata Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Okt 2013, 12:14 WIB
Jokowi meminta para buruh menyampaikan tuntutan yang rasional. Menurut Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu, untuk mengajukan tuntutannya, para buruh harus mempertimbangkan banyak faktor.

"Mestinya lihat, masuk logika atau tidak. Kita juga harus lihat faktor eksternal, ekonomi seperti apa," kata Jokowi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).

Mantan Walikota Solo, Jawa Tengah, itu enggan menanggapi tuntutan buruh yang meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi atau UMP di DKI dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,7 juta. Namun, terkait tuntutan 84 komponen Kebutuhan Hidup Layak atau KHL yang diajukan buruh, Jokowi tak mempermasalahkannya.

"Kalau namanya mereka menuntut nggak apa-apa. Mau tuntut 80 sampai 100 poin (KHL) nggak apa-apa," ucap Jokowi.

Hari ini, para buruh di DKI Jakarta menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut kenaikan upah. Sejumlah titik menjadi tempat demonstrasi para buruh, salah satunya di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Selain meminta kenaikan upah di DKI menjadi Rp 3,7 juta, para buruh juga meminta pemerintah menaikkan upah buruh di luar Jakarta sebesar 50 persen. Untuk di DKI, UMP belum lama dinaikkan dari Rp 1,9 juta menjadi hampir Rp 2,3 juta. (Eks/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya