Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, angkat bicara terkait banyaknya kritikan terhadap sikap dan langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, dalam menanggapi kabar yang menyerangnya.
Menurut Marzuki, langkah dan sikap Presiden SBY itu wajar. Lantaran, menurutnya, Presiden SBY hanya manusia biasa dan bukan malaikat yang bisa menahan diri dari kabar yang selalu memojokkannya terus-menerus.
"SBY manusia biasa, bukan malaikat yang bisa menahan diri dari setiap hantaman lawan-lawan politiknya atau mereka yang selalu memojokkan tanpa dasar dan fakta," kata Marzuki saat dihubungi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Karena itu, menurut Marzuki, seharusnya semua pihak dapat memahami situasi saaat ini. Presiden SBY adalah kepala negara dan simbol pemerintahan yang harus dihormati, tanpa harus dihujat terus-menerus.
"Kita masih bersyukur, kemarahan SBY tersebut tidak diimplementasikan dalam bentuk arogansi yang membunuh tumbuhnya demokrasi. Harusnya kita semua dapat memahami situasi yang demikian," tegasnya.
Sebelumnya, SBY mengaku kerap difitnah dan diserang oleh pihak tertentu. "Saya sebagai kepala negara juga sering difitnah dan digebuki. Sayang sekali sebagian kecil yang menyerang dengan memfitnah dan menggebuki saya itu juga dulu pernah bersama-sama kita," kata SBY dalam acara Temu Kader Demokrat, Sabtu 26 Oktober 2013.
Tak jelas siapa pihak yang dituding SBY sering menyebar fitnah itu. (Ado/Yus)
Menurut Marzuki, langkah dan sikap Presiden SBY itu wajar. Lantaran, menurutnya, Presiden SBY hanya manusia biasa dan bukan malaikat yang bisa menahan diri dari kabar yang selalu memojokkannya terus-menerus.
"SBY manusia biasa, bukan malaikat yang bisa menahan diri dari setiap hantaman lawan-lawan politiknya atau mereka yang selalu memojokkan tanpa dasar dan fakta," kata Marzuki saat dihubungi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Karena itu, menurut Marzuki, seharusnya semua pihak dapat memahami situasi saaat ini. Presiden SBY adalah kepala negara dan simbol pemerintahan yang harus dihormati, tanpa harus dihujat terus-menerus.
"Kita masih bersyukur, kemarahan SBY tersebut tidak diimplementasikan dalam bentuk arogansi yang membunuh tumbuhnya demokrasi. Harusnya kita semua dapat memahami situasi yang demikian," tegasnya.
Sebelumnya, SBY mengaku kerap difitnah dan diserang oleh pihak tertentu. "Saya sebagai kepala negara juga sering difitnah dan digebuki. Sayang sekali sebagian kecil yang menyerang dengan memfitnah dan menggebuki saya itu juga dulu pernah bersama-sama kita," kata SBY dalam acara Temu Kader Demokrat, Sabtu 26 Oktober 2013.
Tak jelas siapa pihak yang dituding SBY sering menyebar fitnah itu. (Ado/Yus)
