Puluhan pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh Jakarta Port Workers menggelar aksi demo dengan menutup akses jalan menuju Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), Jakarta Utara. Dalam tuntutan mereka meminta kenaikan upah sebesar 60 persen.
"Kita mengecam segala bentuk intimidasi dan diskriminasi. Kenaikan harga BBM membuat buruh dengan upah UMR yang sekarang kehilangan daya beli," teriak Presiden Jakarta Port Worker, Gontor Galigota dalam orasinya di lokasi, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013).
Menurutnya, berbagai protes, tuntutan, dan aksi sudah dilakukan sejak Agustus 2013. Namun, justru buruh yang menyuarakan aspirasinya mendapat PHK. Dia mengungkapkan, dengan upah 2,2 juta per bulan, yang didapatkan hanya tambal sulam untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Dari Agustus kita sudah kerja slowdown dalam kerja. Setelah kita mogok kerja justru anggota kami menjadi 9 orang yang di PHK. Saat ini sekitar 35 orang tidak diperbolehkan kerja tanpa gaji dan dibayar," jelas Gontor. (Mvi/Sss)
"Kita mengecam segala bentuk intimidasi dan diskriminasi. Kenaikan harga BBM membuat buruh dengan upah UMR yang sekarang kehilangan daya beli," teriak Presiden Jakarta Port Worker, Gontor Galigota dalam orasinya di lokasi, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013).
Menurutnya, berbagai protes, tuntutan, dan aksi sudah dilakukan sejak Agustus 2013. Namun, justru buruh yang menyuarakan aspirasinya mendapat PHK. Dia mengungkapkan, dengan upah 2,2 juta per bulan, yang didapatkan hanya tambal sulam untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Dari Agustus kita sudah kerja slowdown dalam kerja. Setelah kita mogok kerja justru anggota kami menjadi 9 orang yang di PHK. Saat ini sekitar 35 orang tidak diperbolehkan kerja tanpa gaji dan dibayar," jelas Gontor. (Mvi/Sss)
