Kepolisian Polres Metro Jakarta Barat masih terus memburu pelaku utama dari aksi premanisme yakni Fransico Suarez Ricardo (45) alias Bobby.
Bobby diketahui sebagai otak di balik pemerasan terhadap warga Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat. Tak hanya itu, Bobby juga diketahui kerap melakukan pemerasan dengan berdalih meminta uang keamanan.
"Sejauh ini ada beberapa bukti yang kita temukan, ada bukti kuitansi pungutan pembayaran keamanan dan sewa tempat," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Hengki Heryadi di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (28/10/2013).
Hengki mengatakan, tak hanya melakukan pemungutan paksa berkedok jasa pengamanan, Bobby dan kelompok premannya juga kerap melakukan pemerasan terhadap toko-toko bangunan dengan meminta barang bangunan.
"Tidak hanya pemerasan keamanan, namun juga pada pertokoan. Pemerasan dalam bentuk meminta barang, tapi tidak mau dibayar," jelas Hengki.
Hengki menuturkan, jika para warga sekitar tak memberikan uang dan barang, tak segan-segan kelompok Bobby mengancam para warga dengan menggunakan senjata tajam.
"Pernah juga datang ke warga membawa senjata tajam jika tidak diberikan," ucap Hengki. (Mvi/Yus)
Bobby diketahui sebagai otak di balik pemerasan terhadap warga Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat. Tak hanya itu, Bobby juga diketahui kerap melakukan pemerasan dengan berdalih meminta uang keamanan.
"Sejauh ini ada beberapa bukti yang kita temukan, ada bukti kuitansi pungutan pembayaran keamanan dan sewa tempat," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Hengki Heryadi di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (28/10/2013).
Hengki mengatakan, tak hanya melakukan pemungutan paksa berkedok jasa pengamanan, Bobby dan kelompok premannya juga kerap melakukan pemerasan terhadap toko-toko bangunan dengan meminta barang bangunan.
"Tidak hanya pemerasan keamanan, namun juga pada pertokoan. Pemerasan dalam bentuk meminta barang, tapi tidak mau dibayar," jelas Hengki.
Hengki menuturkan, jika para warga sekitar tak memberikan uang dan barang, tak segan-segan kelompok Bobby mengancam para warga dengan menggunakan senjata tajam.
"Pernah juga datang ke warga membawa senjata tajam jika tidak diberikan," ucap Hengki. (Mvi/Yus)
