PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) berencana untuk membangun pabrik logam di Purwakarta, Jawa Barat. Perseroan akan membangun 20 pabrik. Luas lahan untuk membangun pabrik mencapai 20 hektar (ha).
Direktur Utama PT Arita Prima Indonesia Tbk, Low Yew Lean mengatakan, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 30 miliar dalam membangun satu pabrik logam. Pembangunan direncanakan pada 2014 , dan akan selesai dalam jangka waktu 5-6 tahun ke depan.
"Kami sedang siapkan lahan, masalahan perizinan pembebasan lahan di sini sangat rumit, makanya kami fokuskan mengurus lahan. Kita berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, sehingga bisa memberikan kemudahan izin yang baik," ujar Low ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2013).
Menurut Low, pabrik yang dibangun menjadi yang pertama di Indonesia. Sebelumnya perseroan sudah memiliki pabrik di Malaysia dan China. Dengan dibangun pabrik yang ada di Indonesia, maka perseroan mengharapkan produk barang buatannya bisa mencapai 8-10 kontainer per bulan.
Low menjelaskan, perseroan akan menggandeng investor dalam menjalankan ekspansi bisnis kali ini. Sampai saat ini sudah ada 11 negara yang bergabung dalam perkembangan bisnis perseroan.
"Pangsa pasar kami mencapai 20% dari pasar yang ada. Market share di Indonesia masih sangat cukup besar," tutur Low.
Selain itu, ia mengungkapkan, dalam membangun satu pabrik tersebut, maka perseroan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 100-200 orang. Sehingga diharapkan banyak tenaga kerja dari Indonesia yang bisa menyerap kesempatan bekerja. (Dis/Ahm)
Direktur Utama PT Arita Prima Indonesia Tbk, Low Yew Lean mengatakan, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 30 miliar dalam membangun satu pabrik logam. Pembangunan direncanakan pada 2014 , dan akan selesai dalam jangka waktu 5-6 tahun ke depan.
"Kami sedang siapkan lahan, masalahan perizinan pembebasan lahan di sini sangat rumit, makanya kami fokuskan mengurus lahan. Kita berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, sehingga bisa memberikan kemudahan izin yang baik," ujar Low ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2013).
Menurut Low, pabrik yang dibangun menjadi yang pertama di Indonesia. Sebelumnya perseroan sudah memiliki pabrik di Malaysia dan China. Dengan dibangun pabrik yang ada di Indonesia, maka perseroan mengharapkan produk barang buatannya bisa mencapai 8-10 kontainer per bulan.
Low menjelaskan, perseroan akan menggandeng investor dalam menjalankan ekspansi bisnis kali ini. Sampai saat ini sudah ada 11 negara yang bergabung dalam perkembangan bisnis perseroan.
"Pangsa pasar kami mencapai 20% dari pasar yang ada. Market share di Indonesia masih sangat cukup besar," tutur Low.
Selain itu, ia mengungkapkan, dalam membangun satu pabrik tersebut, maka perseroan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 100-200 orang. Sehingga diharapkan banyak tenaga kerja dari Indonesia yang bisa menyerap kesempatan bekerja. (Dis/Ahm)