Ayah Pelaku Video Asusila: AE Anak Berprestasi

Pilu harus ditelannya, padahal buah hati yang disayangi itu tergolong anak yang berprestasi di sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Okt 2013, 15:16 WIB
AS (53) tak kuasa menahan air matanya. Dengan terisak dia mengisahkan tindakan asusila yang dialami sang putri oleh rekannya sesama siswa SMP di Jakarta Pusat.

Pilu harus ditelannya, padahal buah hati yang disayangi itu tergolong anak yang berprestasi di sekolah. Selama ini, kata dia, AE selalu menjadi duta pelajar perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba fisika.

"Anak saya selalu mewakili lomba fisika di DKI Jakarta," tutur AS sambil menangis di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, Jalan TB Simatupang Nomor 33, Jakarta Timur, Selasa (29/10/2013).

"Putri kami sempat mengeluh, selesai lomba dan dia naik kelas, ingin pindah sekolah," imbuhnya.

AS sempat terkejut ketika mendengar penuturan AE bahwa tak ada guru ataupun teman yang mengantarkannya ketika mengikuti lomba fisika tingkat DKI Jakarta.

"Lihat saja semua yang ikut lomba diantar guru dan teman-temannya juga, memang aku nggak punya guru dan teman," ujar AE menirukan ucapan anaknya.

AS mengungkapkan, setiap tahun anaknya selalu menjadi murid terbaik. Namun semenjak bulan Juni lalu, prestasinya menurun. Ini terlihat dari nilai-nilai rapor AE. Bahkan permintaan pindah sekolah pun telah diutarakan pada bulan yang sama.

"Kalau mau aku tetap pintar, pindahkan aku, Pa," ujar AS menirukan AE. "Anak saya diperlakukan seperti sampah," ungkap AS.

"Padahal anak kami sedang berusaha mendapatkan beasiswa dari kedutaan. Kami tidak menuntut siapapun, tapi siapa yang bertanggungjawab terhadap masa depan anak kami," lirih AS. (Ndy/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya