Memburuknya penglihatan jarak-dekat bisa mempercepat tingkat penurunan mental di kalangan orang dewasa tua. Begitu penemuan periset dari University of Texas Medical Branch di Galveston, Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan Journal of the American Geriatrics Society, dikutip Selasa (29/10/2013).
Dikatakan, di antara lebih dari 2.000 warga usia lanjut (lansia) di AS, mereka yang mengalami penurunan penglihatan jarak-dekat parah, cenderung memperlihatkan penurunan fungsi mental yang lebih cepat dalam waktu tujuh tahun.
Menurut Dr. Carlos A. Reyes-Ortiz, yang menjadi pemimpin penelitian, alasan kaitan antara keduanya tidaklah jelas. Namun, ia meyakini, pandangan jarak dekat yang buruk sangat membatasi lansia untuk melakukan aktivitas, termasuk melakukan olah mental seperti membaca dan mengisi teka-teki silang, sehingga berperan besar dalam penurunan kognitif. "Kurangnya stimulasi visual ke otak bisa mempengaruhi kemampuan kerja sel-sel saraf," katanya.
Di awal penelitian, pria dan wanita berusia di atas 65 tahun yang menjadi subjek penelitian itu diperiksa kerusakan penglihatannya. Mereka diminta untuk membaca sejumlah huruf dan angka sambil mengenakan kacamatanya. Dari situ didapati, 14 persen partisipan mengalami kerusakan penglihatan jarak dekat, dan 7 persen mengalami kerusakan jarak dekat maupun jarak jauh. Dari pemantauan yang kemudian dilakukan, mereka yang mengalami gangguan mata itulah yang dalam tempo tujuh tahun lebih cepat mengalami penurunan fungsi mental dibanding rekan sebaya.
Karena alasan itulah Dr. Reyes-Ortiz menyarankan untuk melakukan pemeliharaan mata secara teratur, terutama bagi mereka yang mulai memasuki lansia. Kelompok umur tersebut kata Dr. Reyes-Ortiz, rentan terhadap gangguan mata seperti glaukoma, katarak dan penyakit mata terkait dengan usia lainnya. "Kita perlu mengoreksi defisit ini sedini mungkin," ujar Dr. Reyes-Ortiz sambil menambahkan, tujuannya supaya lansia tetap bisa melakukan olah mental dengan membaca atau mengisi teka-teki silang.
(Abd)
Dikatakan, di antara lebih dari 2.000 warga usia lanjut (lansia) di AS, mereka yang mengalami penurunan penglihatan jarak-dekat parah, cenderung memperlihatkan penurunan fungsi mental yang lebih cepat dalam waktu tujuh tahun.
Menurut Dr. Carlos A. Reyes-Ortiz, yang menjadi pemimpin penelitian, alasan kaitan antara keduanya tidaklah jelas. Namun, ia meyakini, pandangan jarak dekat yang buruk sangat membatasi lansia untuk melakukan aktivitas, termasuk melakukan olah mental seperti membaca dan mengisi teka-teki silang, sehingga berperan besar dalam penurunan kognitif. "Kurangnya stimulasi visual ke otak bisa mempengaruhi kemampuan kerja sel-sel saraf," katanya.
Di awal penelitian, pria dan wanita berusia di atas 65 tahun yang menjadi subjek penelitian itu diperiksa kerusakan penglihatannya. Mereka diminta untuk membaca sejumlah huruf dan angka sambil mengenakan kacamatanya. Dari situ didapati, 14 persen partisipan mengalami kerusakan penglihatan jarak dekat, dan 7 persen mengalami kerusakan jarak dekat maupun jarak jauh. Dari pemantauan yang kemudian dilakukan, mereka yang mengalami gangguan mata itulah yang dalam tempo tujuh tahun lebih cepat mengalami penurunan fungsi mental dibanding rekan sebaya.
Karena alasan itulah Dr. Reyes-Ortiz menyarankan untuk melakukan pemeliharaan mata secara teratur, terutama bagi mereka yang mulai memasuki lansia. Kelompok umur tersebut kata Dr. Reyes-Ortiz, rentan terhadap gangguan mata seperti glaukoma, katarak dan penyakit mata terkait dengan usia lainnya. "Kita perlu mengoreksi defisit ini sedini mungkin," ujar Dr. Reyes-Ortiz sambil menambahkan, tujuannya supaya lansia tetap bisa melakukan olah mental dengan membaca atau mengisi teka-teki silang.
(Abd)