Gianfranco Zola marah saat tim asuhannya Watford ditahan imbang Brighton 1-1 dalam laga Divisi Championship, akhir pekan lalu. Pasalnya, dalam laga tersebut, Watford bisa menang seandainya gol yang dibuat salah seorang pemainnya disahkan wasit. Padahal, dalam rekaman gambar bola terlihat sudah melawati garis.
Kejadian itu berlangsung dibabak kedua, ketika tendangan pemain Watford, Fernando Forestieri, gagal dihalau kiper lawan. Bola yang meluncur deras ke dalam gawang berhasil disapu bek Brighton, Gordon Greer. Tapi, asisten wasit, Keith Hill, tidak melihat jika bola telah melewati garis. Pertandingan pun tetap dilanjutkan.
Geram dengan kejadian tersebut, Zola menyerukan agar teknologi garis gawang segera diperkenalkan di Championship. "Tidak ada keraguan tentang itu, dan itu pasti gol. Semua orang melihat hal itu, tetapi keputusan official pertandingan mengecewakan," kata Zola, seperti dikutip Dailymail.co.uk, Selasa (29/10/2013).
"Dalam kejuaraan ada banyak uang yang terlibat. Teknologi akan membantu menjaga segala sesuatu dibawah kendali . Jika ada kesempatan untuk membuat permainan lebih baik mengapa kemudian tidak?' kata Zola. "Saya sarankan itu adalah sesuatu yang setidaknya harus dipertimbangkan."
Penggunaan teknologi yang diberi nama dengan Goal-Line Technology atau teknologi garis gawang, sempat ditolak Presiden UEFA, Michel Platini. Namun, teknologi ini mulai digunakan dalam laga resmi dalam sepakbola Inggris, yakni Community Shield, yang mempertemukan Manchester United dengan Wigan Athletic, Minggu, 11 Agustus lalu.
Teknologi garis gawang di laga ini akan mempergunakan sistem yang diberi nama Hawkeyes. Hawkeyes bekerja dengan mengoperasikan 14 kamera di beberapa titik tertentu. Data yang didapat oleh kamera itu akan terkirim ke jam tangan yang dikenakan oleh wasit. Karenanya, wasit dapat memutuskan apakah gol yang tercipta sah atau tidak.
Kejadian itu berlangsung dibabak kedua, ketika tendangan pemain Watford, Fernando Forestieri, gagal dihalau kiper lawan. Bola yang meluncur deras ke dalam gawang berhasil disapu bek Brighton, Gordon Greer. Tapi, asisten wasit, Keith Hill, tidak melihat jika bola telah melewati garis. Pertandingan pun tetap dilanjutkan.
Geram dengan kejadian tersebut, Zola menyerukan agar teknologi garis gawang segera diperkenalkan di Championship. "Tidak ada keraguan tentang itu, dan itu pasti gol. Semua orang melihat hal itu, tetapi keputusan official pertandingan mengecewakan," kata Zola, seperti dikutip Dailymail.co.uk, Selasa (29/10/2013).
"Dalam kejuaraan ada banyak uang yang terlibat. Teknologi akan membantu menjaga segala sesuatu dibawah kendali . Jika ada kesempatan untuk membuat permainan lebih baik mengapa kemudian tidak?' kata Zola. "Saya sarankan itu adalah sesuatu yang setidaknya harus dipertimbangkan."
Penggunaan teknologi yang diberi nama dengan Goal-Line Technology atau teknologi garis gawang, sempat ditolak Presiden UEFA, Michel Platini. Namun, teknologi ini mulai digunakan dalam laga resmi dalam sepakbola Inggris, yakni Community Shield, yang mempertemukan Manchester United dengan Wigan Athletic, Minggu, 11 Agustus lalu.
Teknologi garis gawang di laga ini akan mempergunakan sistem yang diberi nama Hawkeyes. Hawkeyes bekerja dengan mengoperasikan 14 kamera di beberapa titik tertentu. Data yang didapat oleh kamera itu akan terkirim ke jam tangan yang dikenakan oleh wasit. Karenanya, wasit dapat memutuskan apakah gol yang tercipta sah atau tidak.