Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyayangkan Wakil Ketua Ombudsman Azlaini Agus menampar petugas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Aksi itu dinilai akan menimbulkan rasa tidak simpatik masyarakat terhadap Ombudsman.
"Kalau berita ini betul, saya menyayangkan. Karena meskipun modusnya baik, tapi kalau sudah berujung pada fisik, pasti akan menimbulkan arus balik yang tidak simpatik," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Lebih lanjut, Priyo menjelaskan bahwa sebetulnya dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi dan dilakukan oleh Azlaini. Ia menduga bahwa sebetulnya Azlaini memiliki maksud baik. Namun, seharusnya, mantan politisi PAN itu tidak melakukan kekerasan fisik dalam menjalankan tugasnya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, mungkin saja berniat baik dalam kewenangannya mengoreksi peristiwa kelambanan pelayanan pihak Garuda. Tetapi yang jadi soal, tidak harus kemudian berujung pada menampar dan seterusnya," jelasnya.
Karena itu, ia berharap investigasi internal Ombudsman terhadap Azlaini bisa segera diselesaikan dan diungkap kepada publik. Sehingga, tingkat kepercaayaan masyarakat terhadap lembaga itu bisa tumbuh kembali.
"Semua tergantung pada hasil investigasi. Kita pejabat memang tidak bisa begitu bebas, karena dinilai luas oleh masyarakat. Kita tunggu saja apa yang terjadi. Kalau betul ya patut disesalkan, meskipun tujuannnya baik ingin mengoreksi kelambanan pelayanan di maskapai Garuda," jelasnya.
Sebelumnya, Azlaini Agus dikabarkan menampar petugas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Akibat kejadian ini, petugas yang diketahui bernama Yana Novia melaporkan kasus dugaan penganiayaan ke Polsek Bukit Raya, Pekanbaru.
"Namanya Ibu Azlaini Agus, yang ditampar itu petugas ground handling dari PT Gapura Angkasa," kata Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Pujobroto dalam perbincangan dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2013. (Ado/Mut)
"Kalau berita ini betul, saya menyayangkan. Karena meskipun modusnya baik, tapi kalau sudah berujung pada fisik, pasti akan menimbulkan arus balik yang tidak simpatik," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Lebih lanjut, Priyo menjelaskan bahwa sebetulnya dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi dan dilakukan oleh Azlaini. Ia menduga bahwa sebetulnya Azlaini memiliki maksud baik. Namun, seharusnya, mantan politisi PAN itu tidak melakukan kekerasan fisik dalam menjalankan tugasnya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, mungkin saja berniat baik dalam kewenangannya mengoreksi peristiwa kelambanan pelayanan pihak Garuda. Tetapi yang jadi soal, tidak harus kemudian berujung pada menampar dan seterusnya," jelasnya.
Karena itu, ia berharap investigasi internal Ombudsman terhadap Azlaini bisa segera diselesaikan dan diungkap kepada publik. Sehingga, tingkat kepercaayaan masyarakat terhadap lembaga itu bisa tumbuh kembali.
"Semua tergantung pada hasil investigasi. Kita pejabat memang tidak bisa begitu bebas, karena dinilai luas oleh masyarakat. Kita tunggu saja apa yang terjadi. Kalau betul ya patut disesalkan, meskipun tujuannnya baik ingin mengoreksi kelambanan pelayanan di maskapai Garuda," jelasnya.
Sebelumnya, Azlaini Agus dikabarkan menampar petugas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Akibat kejadian ini, petugas yang diketahui bernama Yana Novia melaporkan kasus dugaan penganiayaan ke Polsek Bukit Raya, Pekanbaru.
"Namanya Ibu Azlaini Agus, yang ditampar itu petugas ground handling dari PT Gapura Angkasa," kata Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Pujobroto dalam perbincangan dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2013. (Ado/Mut)
