PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 11,95% menjadi Rp 4,1 triliun periode Januari-September 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 3,65 triliun.
Kenaikan laba diikuti kenaikan penjualan sebesar 13,17% hingga September 2013. Perseroan mencatatkan penjualan menjadi Rp 23 triliun dari periode kuartal ketiga 2012 senilai Rp 20,34 triliun.
Marjin laba bersih perseroan turun tipis menjadi 17,76% hingga September 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar 17,95%.
Harga pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp 11,2 triliun hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 9,97 triliun. Laba kotor perseroan naik dari Rp 10,36 triliun untuk periode Januari-September 2012 menjadi Rp 11,82 triliun.
Meski demikian, beban perseroan juga meningkat. Beban pemasaran dan penjualan perseroan naik menjadi Rp 4,85 triliun hingga September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 4,28 triliun. Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 1,52 triliun hingga September 2013.
Penghasilan lain-lain perseroan naik menjadi Rp 50,3 miliar hingga September 2013. Laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 536 hingga September 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 479.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 7,82 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 8,01 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 5,51 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 3,96 triliun.
Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp 520,6 miliar pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 229,6 miliar.
Pada perdagangan saham Rabu (30/10/2013), saham UNVR turun 1,57% ke level Rp 31.300 per saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 24,5 miliar. (Ahm)
Kenaikan laba diikuti kenaikan penjualan sebesar 13,17% hingga September 2013. Perseroan mencatatkan penjualan menjadi Rp 23 triliun dari periode kuartal ketiga 2012 senilai Rp 20,34 triliun.
Marjin laba bersih perseroan turun tipis menjadi 17,76% hingga September 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar 17,95%.
Harga pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp 11,2 triliun hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 9,97 triliun. Laba kotor perseroan naik dari Rp 10,36 triliun untuk periode Januari-September 2012 menjadi Rp 11,82 triliun.
Meski demikian, beban perseroan juga meningkat. Beban pemasaran dan penjualan perseroan naik menjadi Rp 4,85 triliun hingga September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 4,28 triliun. Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 1,52 triliun hingga September 2013.
Penghasilan lain-lain perseroan naik menjadi Rp 50,3 miliar hingga September 2013. Laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 536 hingga September 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 479.
Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 7,82 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 8,01 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 5,51 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 3,96 triliun.
Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp 520,6 miliar pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 229,6 miliar.
Pada perdagangan saham Rabu (30/10/2013), saham UNVR turun 1,57% ke level Rp 31.300 per saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 24,5 miliar. (Ahm)