Industri game belakangan ini telah menjelma menjadi salah satu lini bisnis yang sangat menguntungkan. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan indusri game di Tanah Air yang diklaim mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Pada gelaran Jakarta Game Show (JGS) 2013, General Manager IT Division Dyandra Promosindo, Sri Vista Limbong, mengungkapkan bahwa saat ini telah terdaftar sekitar 400 pengembang game asli Indonesia. Para pengembang game lokal itu telah menghasilkan lebih dari 1.000 judul video game.
Menurut data yang dimiliki Dyandra Promosindo, jumlah pengembang game di Indonesia telah meningkat sekitar 30% dibanding tahun 2012 lalu.
"Industri game di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi dan kemajuan industri game secara global menjadi pemicu utama," ungkap Sri Vista Limbong di acara pembukaan JGS 2013.
Lebih lanjut dijelaskan, fokus pelaku industri game di Indonesia kini tertuju pada segmen game online. Basis gamer yang semakin luas, bahkan hingga ke wilayah di luar perkotaan, menjadikan model bisnis game online cukup menggiurkan bagi para pelaku bisnis game.
Hal ini senada dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Zhou Junjie selaku CEO Garena Indonesia, publisher game internasional yang berbasis di Singapura.
Pada ajang Indonesia Game Show 2013 yang digelar September kemarin, Zhou mengatakan bahwa keragaman industri game di Indonesia sejak awal tahun 2000-an lalu telah diperkaya dengan hadirnya ekosistem game online. Permainan jenis ini menjadi sangat populer, dan hingga kini memiliki basis pengguna yang sangat luas.
Game online dipercaya mampu menjadi penyelamat industri game secara global karena memberikan alternatif lain bagi para gamer. Dengan game online, gamer tidak diharuskan memiliki personal computer (PC) ataupun konsol berspesifikasi hebat untuk bermain game. Gamer hanya perlu menyambangi game center ataupun warnet (warung internet) berfasilitas game online yang kini sudah sangat jamak tersebar di banyak tempat.
(dhi/dew)
Pada gelaran Jakarta Game Show (JGS) 2013, General Manager IT Division Dyandra Promosindo, Sri Vista Limbong, mengungkapkan bahwa saat ini telah terdaftar sekitar 400 pengembang game asli Indonesia. Para pengembang game lokal itu telah menghasilkan lebih dari 1.000 judul video game.
Menurut data yang dimiliki Dyandra Promosindo, jumlah pengembang game di Indonesia telah meningkat sekitar 30% dibanding tahun 2012 lalu.
"Industri game di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi dan kemajuan industri game secara global menjadi pemicu utama," ungkap Sri Vista Limbong di acara pembukaan JGS 2013.
Lebih lanjut dijelaskan, fokus pelaku industri game di Indonesia kini tertuju pada segmen game online. Basis gamer yang semakin luas, bahkan hingga ke wilayah di luar perkotaan, menjadikan model bisnis game online cukup menggiurkan bagi para pelaku bisnis game.
Hal ini senada dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Zhou Junjie selaku CEO Garena Indonesia, publisher game internasional yang berbasis di Singapura.
Pada ajang Indonesia Game Show 2013 yang digelar September kemarin, Zhou mengatakan bahwa keragaman industri game di Indonesia sejak awal tahun 2000-an lalu telah diperkaya dengan hadirnya ekosistem game online. Permainan jenis ini menjadi sangat populer, dan hingga kini memiliki basis pengguna yang sangat luas.
Game online dipercaya mampu menjadi penyelamat industri game secara global karena memberikan alternatif lain bagi para gamer. Dengan game online, gamer tidak diharuskan memiliki personal computer (PC) ataupun konsol berspesifikasi hebat untuk bermain game. Gamer hanya perlu menyambangi game center ataupun warnet (warung internet) berfasilitas game online yang kini sudah sangat jamak tersebar di banyak tempat.
(dhi/dew)
