Partai penutup giornata kesepuluh kompetisi Serie A musim 2013-2014 antara AS Roma dan Chievo Verona yang berlangsung di Stadio Olimpico, Roma, Kamis, 31 Oktober 2013, malam waktu setempat atau Jumat (1/11/13) dinihari WIB, pantas disebut laga antara David versus Goliath. Betapa tidak, posisi kedua tim di klasemen sementara, menggambarkan jelas betapa jomplangnya rapor penampilan antara kedua klub.
Giallorossi, julukan Roma, sementara menempati peringkat pertama dengan raihan sempurna 27 poin hasil dari sembilan kali kemenangan dari sembilan pertandingan. Sebaliknya, Flying Donkeys, julukan Chievo, terpuruk di posisi juru kunci dengan raihan empat (4) angka hasil dari satu kali kemenangan, satu kali bermain imbang, dan tujuh kali menelan kekalahan.
Karenanya, hampir semua kalangan, publik dan pengamat sepakbola plus bandar taruhan mengunggulkan skuat asuhan Rudi Garcia untuk kembali memetik kemenangan sekaligus menorah rekor baru sepanjang sejarah kompetisi Serie A, yaitu tim yang mampu meraih 10 kali kemenangan beruntun di awal musim.
Dari semua aspek, Roma memang pantas difavoritkan kembali memetik tiga poin. Mulai dari faktor pelatih, pemain, dan keuntungan bermain di kandang sendiri. Garcia, 49 tahun, didaulat manajemen Roma menggantikan caretaker Aurelio Andreazzoli pada 12 Juni lalu menyusul keberhasilannya mengantarkan Lille merebut gelar ganda Ligue 1 dan Coupe de France pada musim 2010-2011. Prestasi yang membuat Garcia dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Liga Prancis 2011.
Sementara, Giuseppe Sannino, 56 tahun, belum meraih prestasi di ranah Italia. Prestasi terbaik Sannino hanyalah mengantarkan Varese meraih tempat di play-off promosi Serie A di akhir musim 2010-2011 dan meloloskan Siena ke semifinal Coppa Italia di musim 2011-2012.
Menyimak komposisi materi pemain, Roma jelas-jelas jauh lebih unggul, baik dari segi kualitas, talenta, dan kedalaman skuat. Siapa yang tak kenal dengan Francesco Totti dan Daniele De Rossi. Di musim ini Roma mendapat anugerah dengan bersinarnya aksi sejumlah pemain baru semisal Mehdi Benatia, Miralem Pjanic, Adem Ljajic, Kevin Strootman, dan Gervinho.
Di lain pihak, Chievo masih mengandalkan striker senior Prancis yang tak begitu dikenal di Eropa: Cyril Thereau, dan penyerang kawakan yang merangkap kapten tim Sergio Pellissier. Di lini belakang pun, Sannino tetap menggantungkan harapannya pada bek senior Slovenia Bostjan Cesar. Satu-satunya faktor yang membuat Chievo dapat berbesar hati menjelang laga ini adalah rekor pertemuan dengan Roma. Di tiga pertemuan terakhir, Chievo mampu tampil tak terkalahkan dan bahkan dua kali secara beruntun sukses menekuk Giallorossi.
Meski demikian, malam ini Roma layak diunggulkan untuk memutarbalikkan keadaan dan mencatat kemenangan liga untuk kali ke-10 secara berturut-turut. Tengoklah jumlah gol yang telah dilesakkan anak-anak asuhan Garcia dalam sembilan partai, 23 gol dan hanya kebobolan satu gol, statistik paling apik di Benua Eropa. Chievo? Baru mendulang tujuh gol dan kebobolan 17 gol plus selalu menelan kekalahan di lima partai terakhir! (*)
Giallorossi, julukan Roma, sementara menempati peringkat pertama dengan raihan sempurna 27 poin hasil dari sembilan kali kemenangan dari sembilan pertandingan. Sebaliknya, Flying Donkeys, julukan Chievo, terpuruk di posisi juru kunci dengan raihan empat (4) angka hasil dari satu kali kemenangan, satu kali bermain imbang, dan tujuh kali menelan kekalahan.
Karenanya, hampir semua kalangan, publik dan pengamat sepakbola plus bandar taruhan mengunggulkan skuat asuhan Rudi Garcia untuk kembali memetik kemenangan sekaligus menorah rekor baru sepanjang sejarah kompetisi Serie A, yaitu tim yang mampu meraih 10 kali kemenangan beruntun di awal musim.
Dari semua aspek, Roma memang pantas difavoritkan kembali memetik tiga poin. Mulai dari faktor pelatih, pemain, dan keuntungan bermain di kandang sendiri. Garcia, 49 tahun, didaulat manajemen Roma menggantikan caretaker Aurelio Andreazzoli pada 12 Juni lalu menyusul keberhasilannya mengantarkan Lille merebut gelar ganda Ligue 1 dan Coupe de France pada musim 2010-2011. Prestasi yang membuat Garcia dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Liga Prancis 2011.
Sementara, Giuseppe Sannino, 56 tahun, belum meraih prestasi di ranah Italia. Prestasi terbaik Sannino hanyalah mengantarkan Varese meraih tempat di play-off promosi Serie A di akhir musim 2010-2011 dan meloloskan Siena ke semifinal Coppa Italia di musim 2011-2012.
Menyimak komposisi materi pemain, Roma jelas-jelas jauh lebih unggul, baik dari segi kualitas, talenta, dan kedalaman skuat. Siapa yang tak kenal dengan Francesco Totti dan Daniele De Rossi. Di musim ini Roma mendapat anugerah dengan bersinarnya aksi sejumlah pemain baru semisal Mehdi Benatia, Miralem Pjanic, Adem Ljajic, Kevin Strootman, dan Gervinho.
Di lain pihak, Chievo masih mengandalkan striker senior Prancis yang tak begitu dikenal di Eropa: Cyril Thereau, dan penyerang kawakan yang merangkap kapten tim Sergio Pellissier. Di lini belakang pun, Sannino tetap menggantungkan harapannya pada bek senior Slovenia Bostjan Cesar. Satu-satunya faktor yang membuat Chievo dapat berbesar hati menjelang laga ini adalah rekor pertemuan dengan Roma. Di tiga pertemuan terakhir, Chievo mampu tampil tak terkalahkan dan bahkan dua kali secara beruntun sukses menekuk Giallorossi.
Meski demikian, malam ini Roma layak diunggulkan untuk memutarbalikkan keadaan dan mencatat kemenangan liga untuk kali ke-10 secara berturut-turut. Tengoklah jumlah gol yang telah dilesakkan anak-anak asuhan Garcia dalam sembilan partai, 23 gol dan hanya kebobolan satu gol, statistik paling apik di Benua Eropa. Chievo? Baru mendulang tujuh gol dan kebobolan 17 gol plus selalu menelan kekalahan di lima partai terakhir! (*)
Head-to-head | ||||
08 Mei 2013 | Roma | 0-1 | Chievo | Serie A |
16 Desember 2012 | Chievo | 1-0 | Roma | Serie A |
01/05/2012 | Chievo | 0-0 | Roma | Serie A |
08 Januari 2012 | Roma | 2-0 | Chievo | Serie A |
23 April 2011 | Roma | 1-0 | Chievo | Serie A |
05 Desember 2010 | Chievo | 2-2 | Roma | Serie A |
Enam Partai Terakhir Roma | ||||
27 Oktober 2013 | Udinese | 0-1 | Roma | Serie A |
19 Oktober 2013 | Roma | 2-0 | Napoli | Serie A |
06 Oktober 2013 | Inter Milan | 0-3 | Roma | Serie A |
30 September 2013 | Roma | 5-0 | Bologna | Serie A |
26 September 2013 | Sampdoria | 0-2 | Roma | Serie A |
22 September 2013 | Roma | 2-0 | Lazio | Serie A |
Enam Partai Terakhir Chievo | ||||
27 Oktober 2013 | Chievo | 1-2 | Fiorentina | Serie A |
20 Oktober 2013 | Genoa | 2-1 | Chievo | Serie A |
05 Oktober 2013 | Chievo | 0-1 | Atalanta | Serie A |
29 September 2013 | Catania | 2-0 | Chievo | Serie A |
26 September 2013 | Chievo | 1-2 | Juventus | Serie A |
21 September 2013 | Chievo | 2-1 | Udinese | Serie A |